Mohon tunggu...
Newbie
Newbie Mohon Tunggu... -

Aliran Naturalisme

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepenggal Cerita Negeri Ini [Part I]

24 Mei 2016   00:50 Diperbarui: 24 Mei 2016   15:10 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dari kejahatan syahwatku

Tuhanku merestui itu,

dijadikan engkau istriku

          Engkaulah.....

          Bidadari Surgaku

Lantunan lagu Bidadari Surga Ku dari Ustadz Jefr Al-buchori

Lagu Bidadai Surga ini lah salah satu yang menginspirasi ku untuk menjadi seorang yang bisa menjaga kesucian dan kehormatan ku karena kehormatan suami terletak pada kehormatan istrinya. Bila kehormatan istri sudah ternodai maka kehormatan suami juga ternodai. 

**

Untuk menjadi seorang istri yang baik di zaman sekarang memang agaklah susah gampang. Apalagi untuk wanita-wanita yang tinggal di Ibu Kota yang penuh dengan gemerlap kehidupan. Pergaulan dalam wanita-wanita bersuami dalam ranah Ibu Kota sangatlah memprihatinkan, dimana lebih 80% di antara mereka telah berhubungan dengan sosok lelaki lain dari suaminya. Dan yang makin menambah miris adalah kini sudah merambah daerah-daerah yang merojok ke desa atau perkampung

Pergaulan yang berawal dari perubahan budaya yang terlalu amat cepat itu, tak mampu membendung pertahanan para wanita-wanita bersuami ini. Dimana ketika rasa kesepian dan rasa ingin bebas menjadi salah satu faktor pendukung. Kesibukan suami mencari nafkah dan telat pulang ke rumah menjadi faktor dalam hal ini.

Seiring perjalanan zaman, perkembangan anak-anak yang tinggal bersama pembantu atau terkadang lebih banyak tinggal sendiri karena faktor ibu atau ayahnya sibuk dengan urusan masing-masing tidaklah terkontrol jadi bukanlah mngejutkan bila kasus asusila di usia remaja meningkat dalam taraf signifikan yang sangat tinggi atau masuk zona warning.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun