Mohon tunggu...
Try Indah F
Try Indah F Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi:)

Enjoy Everyone:))

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penataan SDM: Indikator Beserta Hasil yang Ingin Dicapai

21 Desember 2021   22:12 Diperbarui: 21 Desember 2021   22:12 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah itu yang dimaksud dengan kompetensi. Oleh karena itu, penempatannya sesuai dengan kompetensi yang ia miliki dan juga sesuai dengan kebutuhan yang diminta oleh pemerintahan, perusahaan maupun organisasi tertentu. Jadi, penataan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui adanya rekrutmen pegawai yang tepat dan sesuai kebutuhan.

2. Mutasi Jabatan  

Mutasi jabatan atau perpindahan jabatan juga dilakukan sesuai kebutuhan. Selain itu, adanya mutasi jabatan perlu mempertimbangkan kompetensi dan kinerja SDM yang termasuk didalamnya yaitu etika. Jadi, ketika ada pegawai yang memiliki kompetensi bagus dan dibutuhkan, tetapi etikanya kurang bagus tentunya hal tersebut akan menjadi pertimbangan apakah ia layak untuk dimutasi jabatannya.

3. Pengembangan Pegawai

Tidak hanya mutasi jabatan saja, tetapi SDM yang ada juga diharapkan naik jabatan. Oleh karena itu, SDM perlu mengembangkan diri untuk bisa naik jabatan dengan cara menunjukkan kinerja yang baik. Salah satu syaratnya yaitu tetap ada pada kompetensi. Jadi, kompetensi bisa diraih melalui pengembangan pegawai.

Lantas, bagaimana cara melakukan pengembangan pegawai? Jawabannya yaitu melalui pelatihan, coaching, mentoring bagi seluruh pegawai untuk dapat memperoleh kompetensi yang sesuai dengan jabatan yang diduduki. Oleh sebab itu, adanya kompetensi yang sesuai dapat mendukung sistem penataan sumber daya manusia untuk menjadi lebih baik.

4. Penetapan Kinerja

Contoh penetapan kinerja adalah SKP yang telah ditetapkan oleh kementrian Pendidikan, kebudayaan riset dan keknologi. Jadi, penilaian hasil kerja dilakukan melalui SKP. 

Kita membuat rencana kerja, lalu dinilai apakah kinerja kita benar, dan apakah kita mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Nah, untuk itu penetapan kinerja dan penilaian hasil kerja dilakukan melalui montioring dan evaluasi kinerja pegawai.

Lantas mengapa seorang SDM atau Pegawai harus dinilai?

Dengan adanya penilaian kinerja, kita bisa tahu apakah kita kompeten atau tidak dibidang yang kita lakukan saat ini. Jadi, apabila hasil kinerja dinilai tidak baik, kita tidak perlu marah. Kita harus meminta cara untuk meningkatkan kinerja entah itu melalui pelatihan, coaching maupun mentoring. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun