Nah itu yang dimaksud dengan kompetensi. Oleh karena itu, penempatannya sesuai dengan kompetensi yang ia miliki dan juga sesuai dengan kebutuhan yang diminta oleh pemerintahan, perusahaan maupun organisasi tertentu. Jadi, penataan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui adanya rekrutmen pegawai yang tepat dan sesuai kebutuhan.
2. Mutasi Jabatan Â
Mutasi jabatan atau perpindahan jabatan juga dilakukan sesuai kebutuhan. Selain itu, adanya mutasi jabatan perlu mempertimbangkan kompetensi dan kinerja SDM yang termasuk didalamnya yaitu etika. Jadi, ketika ada pegawai yang memiliki kompetensi bagus dan dibutuhkan, tetapi etikanya kurang bagus tentunya hal tersebut akan menjadi pertimbangan apakah ia layak untuk dimutasi jabatannya.
3. Pengembangan Pegawai
Tidak hanya mutasi jabatan saja, tetapi SDM yang ada juga diharapkan naik jabatan. Oleh karena itu, SDM perlu mengembangkan diri untuk bisa naik jabatan dengan cara menunjukkan kinerja yang baik. Salah satu syaratnya yaitu tetap ada pada kompetensi. Jadi, kompetensi bisa diraih melalui pengembangan pegawai.
Lantas, bagaimana cara melakukan pengembangan pegawai? Jawabannya yaitu melalui pelatihan, coaching, mentoring bagi seluruh pegawai untuk dapat memperoleh kompetensi yang sesuai dengan jabatan yang diduduki. Oleh sebab itu, adanya kompetensi yang sesuai dapat mendukung sistem penataan sumber daya manusia untuk menjadi lebih baik.
4. Penetapan Kinerja
Contoh penetapan kinerja adalah SKP yang telah ditetapkan oleh kementrian Pendidikan, kebudayaan riset dan keknologi. Jadi, penilaian hasil kerja dilakukan melalui SKP.Â
Kita membuat rencana kerja, lalu dinilai apakah kinerja kita benar, dan apakah kita mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Nah, untuk itu penetapan kinerja dan penilaian hasil kerja dilakukan melalui montioring dan evaluasi kinerja pegawai.
Lantas mengapa seorang SDM atau Pegawai harus dinilai?
Dengan adanya penilaian kinerja, kita bisa tahu apakah kita kompeten atau tidak dibidang yang kita lakukan saat ini. Jadi, apabila hasil kinerja dinilai tidak baik, kita tidak perlu marah. Kita harus meminta cara untuk meningkatkan kinerja entah itu melalui pelatihan, coaching maupun mentoring.Â