Bagaimana Seseorang Mendapatkan Habitus?
Apapun bahasa induk kita, kemungkinan besar Kita memahami sebagian besar aturan tata bahasa yang Kita ikuti hanya dengan mendengarkan secara pasif orang-orang di sekitar Kita berbicara.
Habitus bekerja dengan cara yang sama: kita memahami apa yang benar, salah, dan mungkin terjadi di dunia kita melalui osmosis sosial pasif.
Kami memahami apa yang diperbolehkan tanpa ada yang harus memaksa kami untuk mengikuti aturan yang diartikulasikan. Karena kita memperoleh suatu kebiasaan dengan menginternalisasikan apa yang terjadi di sekitar kita, orang-orang dari lingkungan yang berbeda menginternalisasikan kebiasaan yang berbeda pula.
Keterampilan dan wawasan yang datang bersama dengan kebiasaan khusus Kita terkadang sulit untuk dikomunikasikan kepada orang lain karena kita mendapatkannya dengan cara yang pasif.
Misalnya, memahami mengapa mengenakan pakaian tertentu ke sekolah tidak keren hanya akan sulit diungkapkan jika orang lain bertanya kepada kami mengapa kami merasa seperti itu.
Hal ini karena pengetahuan sosiokultural seperti ini adalah sesuatu yang lain dari apa yang umumnya kita peroleh atau praktikkan dengan perhatian sadar. Kami secara pasif merasakan “perasaan terhadap permainan tersebut”, seperti yang digambarkan Bourdieu.
Habitus juga merupakan cara kita memposisikan diri dalam dunia sosial dan mengambil keputusan mengenai kemampuan kita. Sebagai makhluk sosial, kita merasakan bahwa masyarakat mempunyai struktur dan tatanan tertentu.
Kita juga merasakan posisi kita dalam struktur tersebut, dan melalui internalisasi kebiasaan, kita membuat penilaian mengenai pilihan apa yang tersedia bagi kita.
2. Modal
Bourdieu melihat modal sosial sebagai milik individu, bukan milik kolektif, yang terutama berasal dari posisi dan status sosial seseorang. Modal sosial memungkinkan seseorang untuk mengerahkan kekuasaan pada kelompok atau individu yang memobilisasi sumber daya. Bagi Bourdieu, modal sosial tidak tersedia secara seragam bagi anggota suatu kelompok atau kolektif, tetapi tersedia bagi mereka yang melakukan upaya untuk memperolehnya dengan mencapai posisi kekuasaan dan status serta dengan mengembangkan niat baik (Bourdieu, 1986). Bagi Bourdieu, modal sosial tidak dapat direduksi menjadi kelas dan bentuk stratifikasi lain yang pada gilirannya diasosiasikan dengan berbagai bentuk keuntungan atau kemajuan.