Suasananya aduhai ramai sekali. Rekomendasi makanan tercantum di buku menu mereka. Jangan tanya nama makanannya apa, namanya terlalu Italia untuk diingat. Untuk rasa lumayan enak.
Di hari kedua menjajal tempat makan namanya Kedai Kita. Sama seperti Padre, resto ini juga memiliki rating yang cukup tinggi di google review.
Signature foodnya adalah Pizza dan Mie hotplate. Resto Kedai Kita ini lumayan luas dan terdapat lantai 2. Saat bertandang, ramai sekali sampai masuk waiting list. Tapi tak menunggu lama langsung dapat meja. Rekomendasi makanan sudah tertera di buku menu. Saat itu pesan Mie paru sapi dan Pizza BBQ Smoke Beef. Rasanya? Enak banget. Untuk ukuran Pizzanya lumayan besar jadi bisa buat makan berdua.
Sehabis dari Kedai Kita, bertolak ke Masterpiece. Lumayan stress released di tempat karaoke.
Malamnya  ke Mall Botani Square.
Entah mengapa Mall ini nyaman saja untuk dikunjungi, selain karena dekat dari tempat menginap, Mall ini juga memiliki banyak gerai jajanan di lantai atas. Selain harganya tidak terlalu mahal rasanya juga enak-enak.
Di hari ketiga sebenarnya mau bolang lagi untuk mencari tempat hype lainnya. Tapi kondisi jalanan di maps menyiutkan nyali.
Hitam alias stuck. Tidak lagi-lagi deh.
Cukup hari pertama dan kedua saja sampai dicancel 6-7 kali taksi online. Musababnya tidak lain dan tidak bukan karena macet.
Akhirnya kuputuskan untuk lari ke Mcd terdekat sebelum akhirnya menuju Stasiun Bogor untuk kembali ke Jakarta.
Tiba di Stasiun Bogor langsung masuk KRL dan dapat tempat duduk. Penumpang juga tidak semembludak saat perjalanan Jakarta-Bogor. Kurang lebih 60 menit tiba di Stasiun Cikini, pesan taksi online lagi dan tak lupa beli buah depan Kampus Bung Karno.