Ujian berikutnya adalah salah masuk kereta.
Seharusnya aku masuk KRL tujuan akhir Stasiun Bogor, tapi malah masuk yang tujuan akhir Stasiun Nambo.
Tersadar jika salah masuk kereta sesaat setelah pintu KRL ditutup.
Informasi dari pengeras suara dalam KRL menginfokan jika tujuan akhir KRL yang kutumpangi adalah Stasiun Nambo. Disini mulai menyalahkan diri sendiri karena sempat ragu bertanya ke Pak security. Sudah kadung masuk KRL, takut ditinggal.
Pokoknya tips untuk anker yang super pemula adalah perhatikan papan informasi digital yang terletak di peron KRL supaya tidak salah masuk. Serta jangan ragu bertanya jika bingung.
Pepatah "malu bertanya sesat di jalan" dibuat berdasarkan pengalaman bukan dari halusinasi. Maka bertanyalah!
Kuputuskan untuk bertanya ke mbak-mbak yang duduk di sebelahku.
Eh ternyata mbaknya juga Anker pemula dan tak memberikan informasi yang kubutuhkan. Kuputuskan untuk menunggu Pak security yang biasa berjaga di dalam gerbong, tapi tak kunjung datang.
Dalam hati menyesal berkali-kali, mengapa tidak bertanya ke Pak security di pintu masuk kereta.
Kuedarkan pandanganku di sekitar gerbong dan kudapati peta rute KRL yang terpampang diatas pintu kereta. Mencoba mencari petunjuk. Tapi namanya sudah panik, sesederhana apapun informasi yang didapatkan pasti terasa sulit untuk dicerna. Untuk menelpon kawan juga terlalu malu. Malu sudah umur segini masih perlu dibimbing teknis naik kereta.
Ah sudahlah. Kuputuskan mengambil ponsel seraya menenangkan batin yang agak menegang.Â