Akhirnya sampailah di daerah Surya Kencana.
Disambut gapura yang berwarna merah dengan ornamen-ornamen lampion khas daerah Pecinan. Disana sini berjubel berbagai macam toko. Tapi tidak hanya toko sih, penjaja kaki lima juga ramai sekali. Toko-toko perabot hingga salonpun ada disini.Â
Ada satu hal yang membuatku cukup membuatku ngiler. Ada banyak sekali pedagang-pedagang yang menjual hasil kebunnya seperti nangka, talas, pisang kepok dan lain sebagainya. Kalau saja pulang Jakarta tidak pakai KRL, terbersit niat untuk memborong.
Tapi karena kuputuskan untuk pulang Jakarta naik KRL maka kuurungkan, mungkin next time saja.
Setelah mengisi perut di Soto Kuning Agih, tergerak hati untuk membeli cungkring dan rujak buah.
Cungkring terbuat dari potongan kikil sapi yang dimasak dengan bumbu kuning kemudian diguyur pakai kuah kacang.
Jangan tanya rasanya bagaimana, yang jelas lamak banaa. hehehe
Tempat makan selanjutnya adalah Padre. Resto ini menawarkan beragam makanan dengan citarasa Italia. Awal kesini karena melihat ratingnya cukup tinggi di google review dan lokasinya tidak jauh dari hotelku menginap.
Begitu masuk resto ini disambut dengan bau kejunya yang khas dan etalase gelatonya yang menggiurkan.