Dua minggu kemudian, Bejo mendadak terkejut. Dilihat burungnya bukannya bertambah besar, malah semakin mengecil. Wajahnya seketika memucat, tubuhnya menjadi lemas.
Berbagai pertanyaan menggelayuti pikiran Bejo. Apa dia salah cara dalam mengoleskannya, terlalu banyak takarannya, atau jenis teh yang ia pakai keliru. Atau jangan-jangan ampas teh memang tidak berkhasiat untuk memperbesar burung. "Wah ciloko iki[1]", begitu gumam Bejo.
Â
"Ampas teh yang kamu kasih ke aku itu teh apa to Dik?" tanya Bejo penasaran.
Â
"Itu teh pelangsing Kang, aku kan beberapa minggu ini sedang diet", jawab Lastri enteng.
Â
"Hah...!" Bejo hanya bisa melongo.
(Trimanto B. Ngaderi)