Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (119): Tukang Kebun Di Sarang Penyamun

27 Desember 2024   04:52 Diperbarui: 27 Desember 2024   04:52 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

"Saya sendiri juga senang saat mendengar cerita ini dari, Arum istri saya!"

"Arum Naga? Putri tunggal Mpu Naga!"

"Betul!"

"Bukankah dia yang mendapat julukan Pendekar Naga Jelita?" tanya Ki Renggo.

"Ha..ha.., apalah arti sebuah julukan, Ki?" balas Lintang. "Oh iya, kok saya yang jadi banyak ngomong!"

"Tapi saya sangat senang mendengar cerita anda, Guru Lintang! Ini ilmu yang sangat bermanfaat, khususnya bagi saya! Terima kasih!"

"Sama-sama. Nah, sekarang giliran anda yang menceritakan maksud kedatangan anda ke sini?"

Ki Renggo memperbaiki sikap duduknya. Wajahnya berubah sangat serius, dan menarik nafas dalam sebelum memulai cerita panjang lebar tentang kejahatan dan kesesatan Kanjeng Wotwesi.

***

Sekitar sepuluh orang dipimpin langsung oleh Ki Wakut, ketua laskar Intijiwo tingkat tujuh, mendatangi padepokan Benteng Nusa. Mereka semua tampak gagah, bersenjata golok yang diikatkan di sabuk pinggang. Sabuk kulit yang memiliki warna dan dekorasi seragam.

"Saya mencari orang bernama Ki Renggo!" tanya Ki Wakut di depan pintu gapura padepokan. "Dia pasti berada di sini!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun