Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (119): Tukang Kebun Di Sarang Penyamun

27 Desember 2024   04:52 Diperbarui: 27 Desember 2024   04:52 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

Berbagai gerakan yang pada dasarnya merupakan hasil penggabungan dari berbagai unsur, misalnya saja seperti unsur wiraga, wirama, dan juga wirasa menjadi satu kesatuan yang utuh dan terpadu. Namun demikian gerakan pencak silat memiliki perbedaan yang cukup mencolok antara aliran yang satu dengan aliran lainnya.

Yang masih menjadi pertanyaan, siapa sosok yang menjadi guru yang mengajarkan pencak silat kepada Eyang Sumoyono. Konon Eyang Sumoyono pernah menyebut bahwa dia belajar dari Eyang Sepuh. Siapa yang dimaksud Eyang Sepuh itu juga masih menjadi sosok misterius hingga kini.

Bahkan gambaran tentang Eyang Sepuh sendiri tidak ada, cuma digambarkan bahwa dia orang yang luar biasa sakti. Dia kemungkinan hidup di masa Kerajaan Singhasari. Kesukaannya berpakain dan bercelana serba hitam. Juga selalu memakai penutup kepala berwarna hitam. Badannya digambarkan sedang saja, tetapi otot-ototnya berisi dan tampak kekar. Langkah kakinya ringan bagaikan tidak menginjak tanah, gerakannya lembut dan betul-betul menarik untuk menjadi bahan perbincangan yang sulit dilupakan.

"Pada masa itu, tidak hanya ketangkasan bela diri, tapi berjalan di atas air dan terbang pun dilombakan!" tutur Guru Lintang, "Eyang Sepuh yang pertama mengajarkan itu semua!"

"Mengagumkan!"

"Bahkan, termasuk 'Pecah Rogo', yang membuat seseorang bisa muncul di dua tempat dalam waktu bersamaan, itu juga menjadi salah satu cabang yang diperlombakan!"

"Apa ilmu seperti itu benar-benar nyata?" tanya Ki Renggo penuh ketakjuban, "Kalau benar nyata, berarti dia sudah bukan manusia!"

"Ha..ha.., beliau memang disebut manusia setengah dewa. Semua pendekar yang pernah ada di muka bumi ini belum ada separuhnya. Di hadapannya, kita bagaikan anak-anak yang baru mengenal silat dan baru belajar dasar kuda-kuda! Eyang Sumoyono saja belum mampu menguasai semua ilmu Eyang Sepuh, apalagi Mpu Naga, Kebokicak, apalagi saya!"

"Apalagi generasi di jaman sekarang ini!" timpal Ki Renggo semakin dibuat kagum, "Menurut anda, sejak usia berapa orang berlatih silat sehingga bisa menguasai semua ilmu yang demikian mengagumkan itu?"

"Andaikata orang diberi umur lima generasi saja belum tentu bisa menguasai semua ilmu itu!"

"Hm..menarik, bersyukur sekali saya mendengar cerita ini dari anda, Guru Lintang!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun