Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (117): Buronan Seharga Sekilogram Emas

18 Desember 2024   04:40 Diperbarui: 18 Desember 2024   11:49 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

"Kita harus hati-jati. Di sepanjang jalan kehidupan yang berliku-liku ini, memang ada banyak penipu dan pengecoh yang tanpa henti mencari cara untuk menipu kita!"

"Itu artinya seorang pemimpin spiritual yang sangat berpengaruh tapi sangat membahayakan kehidupan masyarakat luas!"

"Iya. Sangat membahayakan!"

Kebanyakan reaksi warga yang mendengar akan terperangah, kaget dan tak percaya. Satu pertanyaan yang selalu akan terlontar dari mulut mereka, "Kok bisa..?"

Siapa tak kenal Kanjeng Wotwesi, seorang pendekar dan pengusaha kaya raya di Nusantara. Selain itu juga dikenal sebagai seorang pemimpin ulung dan kharismatik. Setiap orang yang pernah bertemu dan mendengar ajarannya selalu merasa seperti terlahir kembali dengan pola pikir baru.

"Dia telah menunjukkan keahlian luar biasa dalam menggerakkan dan menggugah hati para pengikutnya ke kedalaman emosional!" papar seorang kepala dusun di kampung itu. "Itu dikarenakan oleh kefasihan verbal dan kharisma pribadi. Jarang sekali orang yang memiliki kedua-duanya. Kanjeng Wotwesi telah menguasai kedua hal itu!"

"Masalahnya siapa yang mengajarkan kejahatan itu, Ki? seorang berandalan? Seorang bajingan? Bukan, tapi seorang yang dikenal memiliki pengaruh begitu besar!" sahut orang yang duduk di depannya.

"Iya!" timpal seseorang di sebelahnya, "Bayangkan betapa mengerikannya wajah masa depan Nusantara, andaikata para penjahat yang menghalalkan segala cara demi meraih ambisinya itu kelak bisa berkuasa!"

"Hati-hati ngomong soal seperti ini. Bisa membahayakan nyawa kita lho! Kanjeng Wotwesi itu punya banyak pengikut fanatik di mana-mana!"

"Mari kita berdoa agar kejahatannya terungkap dan segera diberantas, dan jangan pernah ada lagi kejahatan serupa di bumi Nusantara yang kita cintai ini!" pungkas si kepala dusun.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun