Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (117): Buronan Seharga Sekilogram Emas

18 Desember 2024   04:40 Diperbarui: 18 Desember 2024   11:49 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

Seorang dukun perempuan kemudian mendekati dan membalurkan rempah-rempah di sebagian tubuh Kencana. "Ia cuma kehabisan tenaga!" ucapnya, "Tapi ia sudah sembuh!"

Kencana berhasil disembuhkan. Ia sadar tapi tetap pura-pura belum sepenuhnya pulih. Ia takut jika nanti didesak untuk menjelaskan kenapa sampai bisa ditemukan kerasukan di sebuah desa terpencil. Ia menerima segelas air yang disodorkan dukun perempuan dan meminumnya.

"Ada laki-laki tergila-gila pada Kencana. Tentu saja perempuan yang sudah bersuami ini menolak lelaki itu mentah-mentah. Laki-laki itu kemudian mengancam," dukun perempuan itu bercerita. "Ancaman laki-laki itu bukan omong kosong. Ternyata dia seorang dukun pengabdi setan. Dia kemudian mengirim guna-guna hampir setiap malam!"

Acara menjelang petang itu bukanlah acara yang biasa digelar oleh Kanjeng Wotwesi. Di ruang yang cukup luas itu ada lebih dari dua puluh dukun dari berbagai desa. Mereka berduyun-duyun datang ke Puri Intijiwo untuk mengikuti praktek pelajaran bagaimana mengusir makhluk halus.

"Apa penyebab kasus kerasukan belakangan melonjak tiga kali lipat?" tanya seorang dukun, "Dalam seminggu terakhir saja, saya telah melakukan sekitar dua puluh tiga kali ritual pengusiran makhluk halus! Kejadian hampir bersamaan itu tidak mungkin karena kiriman guna-guna!"

"Perang melawan iblis memang sudah dimulai sejak manusia tercipta dan akan terus berlangsung hingga kiamat!" sahut Mbah Misir, salah satu dukun pembantu kanjeng kepada para dukun yang ingin memperdalam ilmunya itu.

Mbah Misir sudah sangat tua, usianya sudah seratus tahun lebih, tapi hampir setiap hari ada puluhan orang antri di rumahnya untuk mendapatkan 'pengobatan'. Sudah hampir lima puluh tahun dia menjadi seorang penyembuh khusus bagi orang-orang yang kerasukan.

"Salah satu jin yang berhasil saya keluarkan dari pasien!" tutur Mbah Misir, "Jin itu mengaku dia pasukan perang yang kalah dan lari, kemudian menemukan orang yang lemah dan merasukinya untuk bersembuyi dari pengejaran para musuhnya!"

"Bagaimana kita bisa tahu seseorang itu kesurupan atau karena menderita penyakit jiwa?" tanya seorang dukun yang mengaku dari Bojonegoro.

"Sebagian tanda orang yang kerasukan," menurut Kanjeng Wotwesi, "Antara lain bisa berbicara dalam bahasa yang tidak kita ketahui atau memiliki kekuatan fisik yang tak seperti lazimnya, bisa melebihi sepuluh kekuatan orang normal!"

"Iya betul," imbuh seseorang, "Aku sudah menyaksikan kekuatan jin yang melemparkan barang-barang dalam ruangan!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun