Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ikrar sang Pendekar (99), Tersungkur Akibat Tinggi Hati

29 Oktober 2024   06:19 Diperbarui: 29 Oktober 2024   06:26 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan Lintang tahu dari pengakuan Manggala sendiri, bahwa Gandung yang memukul dadanya saat ia sabung dengan Ghandi.

***

Sekitar jam satu malam. Suasana begitu hening. Di sebuah gubuk di Tengah hutan, Lintang dan Cak Japa duduk menghadap Mbah Kucing. Mereka sedang membahas peristiwa yang belakangan menggemparkan Jombang.

"Tampaknya di Jombang telah berkumpul begitu banyak orang sakti! Ada kelompok Dewandaru yang bekerja sama dengan Ki Wiryo dan Ki Kalong Wesi!" kata Mbah Kucing.

Lintang kaget mendengar itu. Padahal ia tadinya akan menceritakan bahwa dia telah berhasil menangkap seorang penyusup dan mengorek banyak informasi darinya. Ternyata Mbah Kucing telah mengutarakan hal itu lebih dulu.

"Ki Kalong Wesi dan semua anggota kelompoknya harus ditumpas!" kata Lintang seolah mencari dukungan dari Cak Japa dan Mbah Kucing atas pemikirannya itu. "Saya akan menumpas habis mereka!"

Cak Japa menimpali, "Tidak semuanya, Lintang!"

"Ki Kalong Wesi dan kelompoknya sudah bukan manusia lagi. Mereka itu iblis keparat yang tidak punya peri kemanusiaan, jadi tidak pantas dikasihani!"

"Kamu salah Lintang!" kata Mbah Kucing, "Sejahat apapun manusia itu tetap manusia. Sekalipun perbuatannya melampaui iblis, mereka tetap manusia yang layak mendapat kesempatan untuk dikasihani!"

Lintang mengganti posisi duduk dan berkata sambil mengangkat kedua tangannya di depan dada. "Mohon maaf, Mbah Guru. Saya benar-benar kaget. Memberi maaf orang-orang jahat menurut saya sama artinya dengan membiarkan kejahatan, siapa kira Panjenengan justru menganggap aku yang salah. Mohon penjelasan agar terbuka pikiran saya!"

Mbah Kucing menjawab tenang, "Lintang, kamu seorang yang selama ini dikenal berbudi pekerti luhur dan penuh belas kasih, akan tetapi agaknya itu belum cukup untuk mampu mengasihi musuh-musuhmu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun