Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar sang Pendekar (94): Pemutarbalikan Fakta

24 Oktober 2024   06:07 Diperbarui: 24 Oktober 2024   06:17 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siapa nama Ki sanak?"

"Saya Arya Dewandaru, dari Kediri!"

Salah seorang penjaga kemudian bergegas masuk ke dalam rumah untuk memberitahu Ki Wiryo. Tidak lama kemudian ia keluar bersama orang tua yang berjalan agak tergopoh-gopoh dan berdiri di depan pintu rumah.

"Biarkan dia masuk!" seru Ki Wiryo.

"Salam, Ki Demang!" Dewan memberi hormat ketika sudah berada di hadapan orang tua itu.

"Ah.., benarkah kamu Dewandaru? Putra Ki Rakyan Kayuwangi?" tanya Ki Wiryo penuh selidik. "Ha..ha.., ayo.., masuk!" ajaknya sambil menggamit lengan lelaki muda itu.

"Bagaimana kabar Ki Demang?"

"Hei jangan panggil aku demang, aku sudah tidak menjabat sebagai demang! Ya semenjak Prabu Dyah Ranawijaya dikalahkan Demak, semua berubah! Perguruanku dibubarkan dan dilarang berdiri. Usaha rumah makan dan penginapanku ditutup dan disita!"

"Kenapa bisa begitu?"

Ki Wiryo lalu mengajak Dewan duduk di ruang tamu yang cukup besar. "Ceritanya panjang. Ah.., bagaimana dengan kabarmu?"

"Syukurlah saya baik-baik saja, Paman!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun