Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (90): Prasasti Yang Terpatri

17 Oktober 2024   06:15 Diperbarui: 18 Oktober 2024   17:52 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

"Aku rasa dia belum tahu! Kalau dia sampai tahu, aku pasti sudah dibunuh tadi!"

"Hm.., aku akui dia memang luar biasa!" gumam Ki Kalong, "Tapi aku tidak akan pernah menyerah. Sampai kapan pun aku akan berusaha untuk bisa melampiaskan balas dendamku!"

"Ya.., aku juga!"

Kedua pendekar tua yang sangat jahat itu sepakat dalam satu hal, bahwa suatu hari nanti mereka harus melakukan pembalasan. Pembalasan yang paling ganas yang pernah ada di dunia ini. Sejak hari itu, dendam kesumat itu bagaikan prasasti yang terpatri dalam benak keduanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun