Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ikrar Sang Pendekar (85): Membakar Matahari

10 Oktober 2024   04:58 Diperbarui: 10 Oktober 2024   07:46 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Tri Handoyo

Cak Saidi, 'Si Tilik Sandi' Ki Demang yang disusupkan di Padepokan Benteng Nusa, menemui Lastri untuk menceritakan mengenai berita yang belakangan sedang ramai dibicarakan orang.

"Kamu sudah dengar orang-orang di luar bilang kalau ada murid perempuan padepokan kita yang membuat kerusuhan di Pesanggrahan Seribu Kembang, Lastri?"

"Buat kerusuhan?"

"Ya! Bahkan ada yang menyebutkan itu kamu!"

Mahesa yang kebetulan melihat Cak Saidi sedang berbicara serius berdua dengan Lastri, timbul sedikit rasa cemburu sehingga ia lalu menghampiri mereka.

Lastri tidak punya niat sedikitpun untuk mengingkarinya, "Iya benar! Tapi aku tidak buat kerusuhan, melainkan itu urusanku pribadi dengan seorang penjahat, yang kebetulan kerja di pesanggrahan!"

"Tapi mau tidak mau, ulah kamu itu sudah membuat nama padepokan kita tercemar!" omel Cak Saidi sambil berpaling kepada Mahesa yang sudah mengambil tempat duduk di sebelah kekasihnya.

"Cak Said, jika kamu tahu duduk perkaranya, kamu pasti tidak akan dengan gampangnya menyalahkan Lastri!" bela Mahesa.

"Memang apa masalahnya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun