Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ikrar sang Pendekar (43), Pernikahan Terpaksa

9 Agustus 2024   05:10 Diperbarui: 9 Agustus 2024   05:51 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajeng tertawa. "Wah, Cak! Bicara sampean kadang-kadang seperti seorang penyair saja! Soal apa sih yang akan dibicarakan sampai-sampai butuh sesuatu yang murni segala?"

"Dik, mari kita bicara tentang masa depan kita! Tentang cinta kita."

Wajah gadis jelita itu agak kemerahan dan kepalanya tertunduk. "Aihh..., terus?"

Tulus menghela napas panjang. "Perlu aku jelaskan bahwa kita mungkin tidak akan bisa bersatu!"

"Apa?"

"Iya, sepertinya cinta kita harus berakhir sampai di sini!"

"Hm.., kenapa?" jelas ada nada kesedihan dari pertanyaan itu. Jantungnya berdetak kencang.

"Guruku menghendaki agar aku menikah dengan putrinya. Selama ini aku banyak berhutang budi kepada keluarga Mpu Naga, jadi.."

"Jadi kamu menyetujuinya?"

"Aku tidak bisa menolaknya! Maafkan aku, Dik!"

"Terus..bagaimana dengan janji sampean yang akan setia mencintai aku!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun