Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (27): Janji Sang Pengabdi

18 Juli 2024   11:42 Diperbarui: 18 Juli 2024   14:14 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

Setelah mendengar cerita itu, Ratu Jin berseru lantang ditujukan kepada para pasukannya, "Siapa yang mencuri keris pusaka manusia ini" Tidak ada satupun jawaban. "Siapa yang mencuri?" serunya lebih keras. Suasana semakin mencekam.

Tak lama kemudian muncul salah satu jin dengan membawa keris pusaka berlari cepat ke depan. Seolah jangan sampai ia kalah cepat dengan pertanyaan ratu untuk ketiga kalinya. Ia kemudian meletakan keris itu di tanah di luar lingkaran.

"Apa yang membuatmu berani mencuri barang milik manusia yang berada di bawah naungan Maha Guru Dhara?" bentak ratu jin dengan suara murka. Ia lantas memerintahkan pasukannya untuk mengikat jin pencuri itu dan memenjarakannya. "Sampaikan kepada Guru Dhara permohonan maaf kami!" ucap Ratu Jin.

"Terima kasih atas bantuan Kanjeng Ratu!" jawab Tulus seraya mengambil keris pusaka di depannya. "Maaf, kalau boleh tahu siapa sebenarnya Guru Dhara itu?"

"Semua raja jin di nusantara ini mengenal Maha Guru Dhara. Beliau pernah menaklukkan raja-raja bangsa jin yang berkhianat dan berbuat durhaka serta melanggar perjanjian di antara kami. Saya dilarang menceritakan lebih dari ini!" pungkas Ratu.

***

Raden Tulus tiba di langgar tepat saat adzan subuh berkumandang. Mbah Kucing meminta pemuda itu menunda membicarakan urusan keris sampai tidak ada satu orang pun di antara mereka. Selepas subuh dan ketika langgar mulai sepi, Tulus langsung menyerahkan cincin pirus kepada Mbah Kucing dan mengeluarkan keris dari balik bajunya. Ia berkali-kali mengucapkan terima kasih.

Mbah Kucing ikut merasa lega. Ia menerima cincinnya kembali dan berpesan, "Tolong rahasiakan apa yang telah anda alami tadi malam! Raden mau berjanji?"

"Saya berjanji, Tuan Guru!"

"Jangan panggil saya seperti itu!"

"Tapi..," Tulus kemudian bersimpuh di kaki Mbah Kucing dan berkata, "Saya mohon sudi kiranya, Mbah, menerima saya sebagai murid!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun