Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ikrar Sang Pendekar (13): Ikrar Pendekar Besar

21 Juni 2024   07:36 Diperbarui: 21 Juni 2024   08:24 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumpah itu garis besarnya menegaskan bahwa Gajah Mada akan berpuasa (tidak makan palapa atau rempah-rempah, yang bermakna bersenang-senang dengan kenikmatan dunia), sebelum seluruh Nusantara takhluk di bawah kekuasaan Majapahit. Itulah ikrar sang pendekar besar.

Di dalam rapat di paseban itu, terdengar kata-kata sinis dari Ra Kembar, "Memangnya dia itu siapa! Dia pikir dia itu keturunan ksatria!"

Kemudian disambut gelak tawa ejekan Jabung Trewas dan Lembu peteng.

"Sungguh tidak tahu malu!" imbuh Ra Banyak dan disambut tawa cekikikan oleh yang lain.

Gajah Mada sadar bahwa ada beberapa musuh politik di dalam istana yang menganggap bahwa jabatan patih tidak pantas bagi keturunan rakyat jelata. Masih ada orang-orang terhormat di kalangan istana yang merasa lebih layak dan merasa mampu. Tapi mereka tidak berkutik, karena di samping Gajah Mada mendapat dukungan kuat dari keluarga ratu, dia juga sangat dicintai rakyat Majapahit.

Gajah Mada benar-benar merasa sakit hati atas sikap Ra Kembar dan Ra Banyak, sehingga ia kemudian mengambil langkah melaporkan kejadian pelecehan itu ke ibu ratu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun