Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ponsel Terkutuk

30 Mei 2024   07:28 Diperbarui: 12 Juni 2024   10:37 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Oleh: Tri Handoyo

Menunggu giliran dilayani pesan bakso di pojok alun-alun kota. Kududuk di sebuah kursi plastik. Saat asyik mengamati orang-orang yang sedang lalu lalang, tiba-tiba ada seorang ibu menghampiri.

"Mas, mau beli hp saya!" ujar wanita itu lirih, sambil ragu-ragu menyodorkan sebuah ponsel.

Aku tidak tergoda membeli ponsel, barang yang sebetulnya tidak aku butuhkan. "Maaf, saya sudah punya, Bu!"

"Murah kok, Mas!"

Aku terus terang tertarik. Akan tetapi, pertama aku sudah punya, kedua khawatir membeli ponsel dari orang yang tidak jelas. Bisa jadi ada kerusakan, atau jangan-jangan barang curian. Alasan ketiga, saat itu aku hanya bawa uang untuk jajan sambil olah raga.

"Murah kok, dua ratus saja, Mas!" bujuknya lagi.

Aku mengamati ponsel yang dari 'casing'nya kelihatan masih bagus. "Dua ratus?" tanyaku memastikan, tanpa menyentuh ponsel.

"Iya dua ratus saja!"

"Yang benar? Gak ada problem kan?" Aku mulai tergoda, sekaligus semakin curiga. "Kok murah, Bu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun