"Bagaimana keadaan pasien dokter?" tanya Bu Ayu.
"Kondisinya sangat memperihatinkan, tidak bisa banyak berharap mungkin bisa besok atau besoknya," kata sang dokter pasrah.Mata Bu Ayu membulat, kedua telapak tangannya menutup mulutnya. Tak menyangka akibat kecerobohan anaknya seorang gadis manis itu harus kehilangan kedua orangtuanya sekaligus.
"Maksud dokter pasien tidak dapat diselamatkan?" tanya Pak Lukman.
"Ya seperti itulah, cedera yang dialami pasien cukup parah hingga membuat pembuluh darahnya pecah, silahkan meminta maaf pada pasien selagi masih ada waktu," jelas sang dokter menjelaskan keadaan Pak Yanto kemudian berlalu meninggalkan keduanya.
Pak Lukman dan Bu Ayu memasukkan ruangan pasien, disana tampak Freya sedang menangis sambil memeluk bapaknya.
"Maafkan anak kami yang telah membuat Bapak dan istri kecelakaan," ungkapan maaf dari Pak Lukman.
Pak Yanto tersenyum dan menganggukkan kepala. "Tak apa Pak memang sudah jalannya takdir seperti ini."
Bu Ayu hanya terdiam namun matanya telah basah, sungguh baiknya keluarga ini batinnya.
"Saya akan tanggung jawab semuanya, bahkan saya akan menanggung segala kebutuhan hidup keluarga bapak," sahut pak Lukman.
"Saya hanya minta satu permohonan Pak," punya pak Yanto.
"Apapun itu saya akan berusaha mengabulkannya," balas pak Lukman.