Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Filsafat ala Kasidi - Apartemen 24 Kamar 1156-B

19 November 2024   07:18 Diperbarui: 19 November 2024   07:28 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Setelah tujuan mengetuk pintu dijelaskan dan kemudian jawaban diterima, mereka segera berpindah ke pintu yang lain. Begitu diulang sampai semua pintu diketuk di lantai itu. Cuma tiga pintu yang tidak dibuka, mungkin penghuni sedang tidak di kamar.

        Permintaan untuk melayani orang yang sedang menghadapi kematian adalah permintaan yang penting dan genting. Semua Romo dilarang menolak permintaan semacam ini. Jika ada pekerjaan lain atau sedang mengerjakan sesuatu yang lain, maka sesuatu yang lain itu yang harus dtunda. Permintaan perminyakan suci yang harus disegerakan. Orang yang sedang atau akan menghadapi bahaya besar saja boleh menerima perminyakan apalagi untuk orang yang sedang sekarat.

        Setelah semua pintu di lantai itu selesai diketuk, Romo mengangkat tangannya.

        'Mohon maaf anak muda. Bisa juga apartemennya yang salah. Habis bagaimana lagi ...'

        Pemuda tampan itu tersenyum ramah. Kemudian pemuda itu mendekat dan berbisik.

        'Apakah hanya mereka yang sedang menghadapi kematian karena sakit saja yang boleh menerima perminyakan, lalu bagaimana dengan mereka yang dalam hidupnya sehari-hari menghadapi mara bahaya dan ...'

       'Mereka juga boleh kok. Kamu ingin menerima perminyakan?'

       Pemuda itu mengangguk.

       'Ayo ke  kamar kamu sekarang. Siapa namamu? Apakah dulu sudah pernah ...?'

       'Sudah Romo,' pemuda itu menjawab tangkas.

       'Kalau begitu, ok,' kata sang Romo dengan gembira.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun