Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Kontemporer: Guru Besar Matematika

12 Maret 2021   07:48 Diperbarui: 12 Maret 2021   08:00 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai di sini mahasiswa yang bola matanya bundar menawan ini berhenti, seakan-akan ingin memancing respon Prof. Kompyang.

"Hai, ayo teruskan!" kata Prof. Kompyang yang rupanya terpancing. "Kau cecunguk kecil tidak perlu berlagu di hadapanku, ya! Siapa namamu?"

"Ketut Sudiarta, pak Prof."

"Baik, sekarang teruskan kalimatmu!"

"Tetapi saya mempunyai soal matematika, termasuk dalam persamaan tersamar juga pak Prof. Saya belum yakin bahwa bapak akan bisa memecahkan persoalan ini. Teman-teman saya di desa gagal memecahkannya!"

"Desamu di mana?"

"Desa Culik, pak Prof!"

Beberapa mahasiswi tampak berusaha menahan tawa mereka. Senyum sinis juga terlihat samar-samar di sudut-sudut bibir sang profesor. Sialan nih mahasiswa, soal yang gagal dijawab oleh teman-temannya di desa sekarang akan ditebakkan pada dirinya? Benar-benar sial dangkalan, Prof. Kompyang mendengus dalam hati.

"Baik, bagaimana soal matematikamu?"

"Tetapi ..."

"Tetapi apa lagi," potong Prof. Kompyang cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun