"Pasti ada sesuatu yang menarik atau ada sesuatu yang sangat penting," temannya yang tadi mengangkat pundak berkomentar.
"Memang ...!" Laki-laki itu tidak melanjutkana kata-katanya. Keningnya berkerut dan matanya membelalak memancarkan rasa heran. "Hai ...!" serunya mengejutkan dua temannya. Dua orang yang dikejutkan itu mengikuti arah pandangan rekan mereka ke lantai dua belas tempat Doktor Suyanto bekerja.
Mereka berdua juga heran dan tidak mengerti. Lantai dua belas tiba-tiba saja gelap gulita. Kontras sekali dengan lantai atas maupun bawah.
"Ayo kita periksa!" seru salah seorang dari mereka sambil bangkit dari duduknya. Dia menyambar senapan berlaras ganda dan menghambur ke luar. Dua temannya tentu saja mengikuti tindakan itu.
Salah seorang dari mereka  melirik jam dinding.
"Apakah kita perlu mencatat kejadian ini?"
"Tidak usah!" kata yang di depan sambil mempercepat langkah.
Dengan cepat mereka berada di dekat lift tetapi lift tidak bisa digunakan.
"Kalau aliran listrik padam, mestinya semua ruangan akan gelap! Tetapi mengapa cuma lantai dua belas?" salah seorang bertanya.
"Doktor Suyanto pasti bukan yang mematikan ruangan itu. Kita tahu dia sedang mengerjakan sesuatu. Apalagi kita mendapat perintah khusus untuk terus menerus memperhatikan lantai dua belas dengan seksama. Ada sedikit saja perubahan kita harus menceknya langsung!"
Mereka bertiga bergerak ke arah tangga biasa.