Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Masa Depan: Sebuah Penculikan

11 Desember 2020   12:51 Diperbarui: 11 Desember 2020   13:18 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak ada pertanyaan untuk ini!" suara Doktor Santoso terdengar geram. "Anda berdua akan dipecat dan diajukan ke mahkamah militer kalau berani coba-coba membangkang perintah ini! Segera kembali, kami menunggu! Perlu juga diketahui, tidak ada kiriman unit pembantu. Semuanya ditarik ke pusat!"

Dua orang itu mengangkat bahu dan segera menepikan kendaraan.

"Apa kataku?" si pengemudi mobil milik Dr. Wahyudi berkata ketika melewati kendaraan yang berhenti menepi. "Pemimpin tentu telah menghubungi Doktor Santoso. Kita teruskan perjalanan ini sampai ke tempat yang telah ditentukan!"

Di Markas Pusat, Doktor Santoso berdiri di depan alat komunikasi dengan wajah tegang.

"Semua yang diminta telah dilakukan! Saya minta agar sekarang juga Dr. Wahyudi dibebaskan. Kepentingan negara anda sendirilah yang sekarang ini sedang dipermainkan!"

"Tidak usah berkata begitu, Doktor!" suara laki-laki diseberang sana bernada geli. "Dr. Wahyudi baik-baik saja. Begitu juga dengan pelayannya. Mereka berdua tidur seperti anak kecil. Lelap dan damai. Sekarang kembali ke persoalan pokok. Seperti yang dikatakan tadi, terimalah tawaran kami dan semuanya akan selesai. Anda tidak bisa menyerahkan keselamatan anda, keselamatan wakil anda, juga keselamatan seluruh proyek penting ini pada agen-agen yang tidak becus. Saya tidak menganjurkan agar anda memecat semua petugas keamanan anda. Tidak, tidak begitu Doktor. Tetapi yang saya inginkan adalah kami dilibatkan dalam pengamanan. Kami adalah orang-orang professional yang ahli dalam bidangnya masing-masing. Anda tentunya tidak meragukan kemampuan mantan petualang-petualang ulung, bukan?"

Doktor Santoso menghela nafas panjang.

"Anda menghela nafas, Doktor?" tanya suara dalam alat komunikasi itu.

Doktor Santoso tentu saja tidak menanggapi kelakar itu.

Sekelompok orang menculik Dr. Wahyudi ternyata cuma karena ingin mendapat pekerjaan dari Stasiun Bumi No. 03. Mereka mengatakan keamanan yang ada selama ini tidak dapat diandalkan. Buktinya, mereka bisa menculik Dr. Wahyudi dengan mudah. Dua agen yang ditugaskan mengawasi bisa dikecoh dengan mudah. Dengan melibatkan kelompok ini, keamanan dan keselamatan seluruh orang-orang penting Stasium Bumi No. 03, akan lebih terjamin.

Doktor Santoso bingung. Uang mungkin bukan menjadi masalah. Dia bisa mengaturnya. Apalagi sampai saat ini anggaran untuk keamanan dan keselamatan belum digunakan sampai batas maksimal. Tetapi yang menjadi masalah baginya adalah orang-orang yang mengajukan penawaran itu sendiri. Mereka pasti terdiri dari penjahat dan pembunuh yang karena terdesak tidak bisa lagi melanjutkan operasi lalu melakukan trik seperti ini. Layakkah dia menyerahkan keamanan dan keselamatan pada kelompok orang seperti itu? Apakah hal ini tidak malah menambah parahnya pengamanan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun