Umumnya satwa mamalia sering menuju ke sepan untuk mendapatkan minum air garam sebagai asupan mineral yang penting bagi kesehatan satwa liar di hutan.
Kebutuhan asupan mineral sebenarnya hanya sedikit bagi tubuh namun keberadaannya harus dipenuhi atau disebut sebagai micro nutrient yang esensial.
Perjalanan menuju sepan dilalui dari penyusuran sungai berbatu ke arah hulu Sungai. Saat perjalanan menuju sepan sekitar pukul 13.00 terdengar suara owa dari arah depan kami. Jarang owa bersuara pada siang hari, biasanya mereka bersuara pada pagi hari hingga sekitar pukul 10.00.
Sampai di sepan kami menemukan berbagai jejak kaki satwa di sekitar sumber garam. Sepan berupa bebatuan dengan rembesan air yang sering didatangi berbagai jenis satwa liar di dalam hutan.
Banyak serangga, lebah dan kupu-kupu yang hinggap di sepan. Tentu mereka juga ingin mendapatkan sumber mineral dari sepan tersebut.
Di sekitar sepan kami juga memasang kamera trap untuk memantau jenis satwa liar apa saja yang datang ke sepan. Bekas jejak kaki mengindikasikan jenis rusa, kijang, pelanduk dan babi hutan yang baru saja mendatangi sepan tersebut.
Namun belum diketahui dengan pasti apakah owa juga menggunakan sepan untuk mendapatkan asupan garam bagi tubuhnya. Hasil kamera trap yang dipasang menghadap sepan tentu yang akan menjawabnya.
Terdapat dua sepan yang ada di sekitar Camp Riset. Sepan dicapai sekitar satu jam dari Camp Riset, terletak pada belokan sungai dengan banyak jejak satwa dan kupu-kupu dilindungi wing bird.
Di depannya ada tempat mengintai satwa untuk fotografi, beberapa bebatuan di sekitar sepan juga juga terlihat bekas dilewati atau tempat beraktivitas satwa. Di sepanjang jalur mendekati sepan bau satwa cukup menyengat saat kami melintas.