Semakin sering kan melihat orang makan namun tangannya memegang hape? Ini pertanda fokusnya sudah mulai terganggu. Otaknya merasa perlu untuk terus terhubung dengan doping bernama ponsel dengan sosial medianya.
Untuk mengembalikan kemampuan fokus, kita dapat memanfaatkan ritual makan rutin kita sebagai latihan.
Makan ya makan saja. Diawali dengan berdoa dan bersyukur karena telah memiliki makanan yang dapat kita konsumsi. Fokus ke makanan yang ada di hadapan kita. Fokus pada kunyahan hingga lumat dan kemudian menelannya. Latih fokus kita hingga selesai prosesi makan kita.
5. Â Â Menulis ekspresif
Latihan ini juga bisa kita gunakan jika kita merasa pikiran kita ruwet dengan beragam hal yang terus mengganggu pikiran sehingga susah untuk fokus.
Caranya adalah dengan mengambil lembaran/buku kosong dan pena. Tuliskan saja apa yang ada di benak kita dan yang sedang kita pikirkan dan pertimbangkan.
Tujuan menulis ekspresif adalah mengeluarkan apa yang mengganggu di benak kita, bukan sedang menulis sebuah artikel yang ingin dibaca orang.
Tulis saja semuanya, jika perlu menambahkan gambar atau ilustrasi, tambahkan saja!
Lakukan secukupnya sampai merasa apa yang mengganggu pikiran kita telah keluar semuanya. Biasanya 15 sampai 20 menit.
Setelah menuliskan semua, baca kembali! Biasanya kita akan tersadar dan pikiran ruwet kita semakin terurai bahwa beban yang kita pikiran sebenarnya tidak seberat anggapan kita.
Setelah selesai dengan tulisan ekspresif Anda, musnahkan semuanya. Robek-robek dan kalau perlu dibakar. Merobek dan membakar 'artefak' beban pikiran Anda ini juga menambah ringan benak Anda.
Jangan sampai juga curhatan dan segala problem Anda dibaca orang lain kan?