Jika Anda sampai pada artikel dan bermaksud menyelesaikan keseluruhan artikel ini, artinya Anda memiliki masalah dalam hal fokus. Tidak mengapa. Hal yang sama pernah terjadi juga pada saya.
Kita semua memahami kekuatan fokus yang berimbas pada penyelesaian pekerjaan yang harus kita tuntaskan. Fokus juga dapat meningkatkan kualitas hasil pekerjaan kita.
Masalahnya, kita sering terserang oleh masalah lack of focus alias susah sekali untuk fokus ke pekerjaan tertentu karena saking banyaknya yang harus kita pikirkan dan merasa harus selesaikan.
Sebelum memulai saya harus menyampaikan disclaimer di awal bahwa pemahaman ini digunakan untuk fokus ke dalam pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka pendek. Dan bukan Teknik fokus bidang kehidupan dalam jangka panjang. Untuk yang terakhir ini akan saya tuliskan di artikel lain.
Mari kita mulai.
Saya sudah membuat diagram yang memudahkan kita mengingat dan memahami pembahasan yang akan saja uraikan kali ini
Kita akan membahasnya mulai dari inti di dalam hingga usaha yang harus kita latih di bagian kulit paling luar.
Most Important Task (MIT)
Menuliskan hal paling penting yang harus kita selesaikan memaksa kita menentukan prioritas di antara 'prioritas semu' yang menghantui pikiran kita.
Agar lebih fokus, tuliskan maksimal tiga hal paling penting yang akan kita selesaikan dalam rentang tertentu. Misalnya dalam satu hari ini.
Berbeda dengan to-do-list biasa, Most Important Task adalah sebuah goal yang biasanya terdiri dari beberapa hal yang perlu kita kerjakan (satu MIT terdiri dari beberapa to-do-list).
Dengan merumuskan MIT, kita akan merasakan sebuah progress saat menyelesaikan salah satunya. Sebelum beralih ke MIT selanjutnya.
Contoh MIT seperti: membuat 1 video hingga di posting di youtube (yang terdiri dari beragam rangkaian to-do-list seperti riset tema, take video, editing, rendering, hingga mengunggah ke youtube); menulis laporan performa tim; atau membuat sebuah SOP bisnis.
Pilih tiga saja yang paling prioritas. Pembatasan hanya pada tiga hal ini akan 'meringankan' mental kita sehingga terasa lebih mudah menyelesaikan alih-alih terintimidasi karena terlalu banyak hal yang harus kita selesaikan.
Daripada harus menyelesaikan 30 to-do-list, benak kita akan merasa ringan dengan hanya menuntaskan 3 MIT.
Kita lanjut ke layer selanjutnya. Ada dua hal yang perlu kita lakukan: Jauhkan distraksi dan gunakan pomodoro teknik
Jauhkan Distraksi
Fokus artinya segala perhatian dan upaya kita tertuju pada satu titik. Agar fokus dapat berjalan, kita harus mengeset kondisi tempat dan lingkungan kita yang jauh dari gangguan yang dapat membuyarkan perhatian kita.
Beberapa hal yang dapat membuyarkan fokus kita antara lain: meja yang berantakan, notifikasi ponsel, gangguan rekan kerja kita di kantor, atau godaan mengakses website/sosial media di internet.
Upaya yang dapat kita lakukan antara lain:
- Meja berantakan -- rapi dan bereskan, jauhkan dari pandangan mata
- Notifikasi ponsel -- atur mode pesawat atau simpan di tempat yang jauh dari jangkauan tangan kita
- Gangguan rekan kerja di kantor -- pasang tanda 'jangan diganggu selama 25 menit' atau komunikasikan ke rekan kita bahwa kita perlu fokus dan jangan diganggu terlebih dahulu
- Godaan scroll medsos/ mengakses website -- matikan koneksi internet atau atur browser menggunakan add on yang dapat kita tentukan mana web yang diblock untuk sementara dan web yang dapat diakses untuk keperluan kita menyelesaikan pekerjaan
Gunakan Pomodoro Teknik
Jika sudah mengkondisikan tempat dan lingkungan yang kondusif, maka saatnya kita mulai mengerjakan!
Gunakan Teknik pomodoro.
Pomodoro diambil dari istilah timer masak yang biasa digunakan koki untuk mengeset waktu mereka memasak bahan masakan agar pas. Tidak kurang dan tidak overcook. Teknik ini kemudian sebagai salah satu cara meningkatkan produktivitas kerja kita dengan melakukan 'manipulasi' pikiran dan tenaga.
Saya sendiri menggunakan Teknik pomodoro dengan mengatur timer di arloji atau ponsel dengan durasi 25 menit. Saya melakukan internal dialog di dalam diri bahwa saya 'hanya' perlu fokus selama 25 menit saja untuk mengerjakan salah satu MIT saya.
Durasi 25 menit ini tidak terlalu mengintimidasi saya untuk tergoda beralih ke hal lain, ataupun merasa berat untuk berkomitmen.
Jika tidak memecah waktu dalam durasi yang lebih terbatas, kita sering kali tergoda untuk membuang-buang waktu karena merasa waktu masih panjang. Atau jika mau fokus, kita merasa terbebani karena harus fokus dalam waktu yang sangat panjang.
Teknik pomodoro dengan bantuan timer ini dapat 'memanipulasi' diri kita agar tetap fokus. Dan waktu 25 menit bagi saya adalah cukup dengan reward kita dapat bersantai selama 5 menit untuk minum kopi atau mendengarkan satu lagu sebelum memulai ritme 25 menit selanjutnya.
Pernah tahu guyonan in ikan? Panjangnya waktu mengerjakan skripsi tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas yang dihasilkan. Sebulan atau satu semester seringkali sama saja. Sebab yang punya waktu satu semester, akan fokus mengerjakan di sebulan akhir saja. Hehe..
Inilah fatamorgana waktu jika kita tidak pandai-pandai mengaturnya.
Anda bisa mengeset waktu sesuai dengan selera dan kemampuan Anda. Jangan ragu untuk terus mencoba hingga menemukan durasi waktu yang paling pas untuk Anda sendiri.
***
Sebenarnya cukup tiga jurus itu saja untuk bisa berfokus menyelesaikan apapun pekerjaan, Namun perlu diingat, bahwa kemampuan fokus perlu dilatih. 'Otot' fokus sama seperti otot tubuh kita, semakin sering dilatih maka semakin kuat.
Jika kita tidak terlatih, untuk tahan menjalani ritme pomodoro ini juga tidak mudah. Seringkali kita tergoda di tengah jalan akan hal-hal lain di luar fokus kita.
Maka, agar kualitas fokus kita semakin baik, kita perlu melatihnya sehari-hari. Anggap saja sebagai olahraga menguatkan 'otot' fokus kita.
Beberapa menu training yang dapat dilakukan antara lain:
1. Â Â Â Membaca buku
Kebiasaan kita scroll media social dengan teks-teks singkat menjadikan 'attention span' kita semakin lama semakin pendek. Saya merasakan betul. Benak kita mudah teralihkan ke hal lain dikarenakan kebiasaan kita scroll dan klak klik ponsel dari app satu ke app lain. Dari artikel satu ke artikel lain.
Dengan membaca buku, pikiran dan perhatian kita dilatih untuk fokus ke bahan bacaan panjang dalam waktu lama.
Jika tidak diperhatikan betul, kemampuan kita pun semakin berkurang. Yang dulunya kita kuat membaca buku sejam-dua jam tanpa diselingi melihat ponsel, hari ini bisa-bisa kita seperti pecandu doping yang tidak bisa fokus dalam waktu lama.
2. Â Â Meditasi
Ini Latihan fokus yang paling murah dan tidak memerlukan apa-apa. Namun nyatanya paling susah dilakukan manusia zaman sekarang.
Meditasi adalah melakukan 'suwun' alias berdiam diri tidak melakukan apa-apa dan tidak memikirkan apa-apa.
Praktik meditasi dapat dilakukan dengan duduk berdiam diri dengan memfokuskan perhatian pada keluar masuknya napas. Dalam khasanah Islam dapat kita sebut dengan bertafakur.
Saya sendiri dalam bermeditasi biasa diselingi dengan memikirkan qada dan qadar yang sudah ditetapkan oleh Tuhan.
Jika belum terbiasa, kita bisa memulai dengan 3-5 menit bermeditasi. Tingkatkan terus hingga 15-30 menit setiap hari dan rasakan manfaat meningkatnya fokus.
3. Â Â Olahraga
Olahraga adalah obat. Tubuh yang tidak fit cenderung memiliki fokus yang buruk. Berolahraga artinya memfungsikan otot tubuh sesuai dengan kegunaannya dan mengeluarkan hormone-hormon positif yang memperbaiki mood dan fokus kita.
Melakukan olah fisik rutin selama 15-30 menit dapat membantu kita meningkatkan fokus.
4. Â Â Makan dengan penuh perhatian
Semakin sering kan melihat orang makan namun tangannya memegang hape? Ini pertanda fokusnya sudah mulai terganggu. Otaknya merasa perlu untuk terus terhubung dengan doping bernama ponsel dengan sosial medianya.
Untuk mengembalikan kemampuan fokus, kita dapat memanfaatkan ritual makan rutin kita sebagai latihan.
Makan ya makan saja. Diawali dengan berdoa dan bersyukur karena telah memiliki makanan yang dapat kita konsumsi. Fokus ke makanan yang ada di hadapan kita. Fokus pada kunyahan hingga lumat dan kemudian menelannya. Latih fokus kita hingga selesai prosesi makan kita.
5. Â Â Menulis ekspresif
Latihan ini juga bisa kita gunakan jika kita merasa pikiran kita ruwet dengan beragam hal yang terus mengganggu pikiran sehingga susah untuk fokus.
Caranya adalah dengan mengambil lembaran/buku kosong dan pena. Tuliskan saja apa yang ada di benak kita dan yang sedang kita pikirkan dan pertimbangkan.
Tujuan menulis ekspresif adalah mengeluarkan apa yang mengganggu di benak kita, bukan sedang menulis sebuah artikel yang ingin dibaca orang.
Tulis saja semuanya, jika perlu menambahkan gambar atau ilustrasi, tambahkan saja!
Lakukan secukupnya sampai merasa apa yang mengganggu pikiran kita telah keluar semuanya. Biasanya 15 sampai 20 menit.
Setelah menuliskan semua, baca kembali! Biasanya kita akan tersadar dan pikiran ruwet kita semakin terurai bahwa beban yang kita pikiran sebenarnya tidak seberat anggapan kita.
Setelah selesai dengan tulisan ekspresif Anda, musnahkan semuanya. Robek-robek dan kalau perlu dibakar. Merobek dan membakar 'artefak' beban pikiran Anda ini juga menambah ringan benak Anda.
Jangan sampai juga curhatan dan segala problem Anda dibaca orang lain kan?
Jadi, latih terus menerus lima olahraga fokus ini. Dan saat waktunya tiba, gunakan tiga jurus pertama untuk fokus menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan Anda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H