Saya sendiri menggunakan Teknik pomodoro dengan mengatur timer di arloji atau ponsel dengan durasi 25 menit. Saya melakukan internal dialog di dalam diri bahwa saya 'hanya' perlu fokus selama 25 menit saja untuk mengerjakan salah satu MIT saya.
Durasi 25 menit ini tidak terlalu mengintimidasi saya untuk tergoda beralih ke hal lain, ataupun merasa berat untuk berkomitmen.
Jika tidak memecah waktu dalam durasi yang lebih terbatas, kita sering kali tergoda untuk membuang-buang waktu karena merasa waktu masih panjang. Atau jika mau fokus, kita merasa terbebani karena harus fokus dalam waktu yang sangat panjang.
Teknik pomodoro dengan bantuan timer ini dapat 'memanipulasi' diri kita agar tetap fokus. Dan waktu 25 menit bagi saya adalah cukup dengan reward kita dapat bersantai selama 5 menit untuk minum kopi atau mendengarkan satu lagu sebelum memulai ritme 25 menit selanjutnya.
Pernah tahu guyonan in ikan? Panjangnya waktu mengerjakan skripsi tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas yang dihasilkan. Sebulan atau satu semester seringkali sama saja. Sebab yang punya waktu satu semester, akan fokus mengerjakan di sebulan akhir saja. Hehe..
Inilah fatamorgana waktu jika kita tidak pandai-pandai mengaturnya.
Anda bisa mengeset waktu sesuai dengan selera dan kemampuan Anda. Jangan ragu untuk terus mencoba hingga menemukan durasi waktu yang paling pas untuk Anda sendiri.
***
Sebenarnya cukup tiga jurus itu saja untuk bisa berfokus menyelesaikan apapun pekerjaan, Namun perlu diingat, bahwa kemampuan fokus perlu dilatih. 'Otot' fokus sama seperti otot tubuh kita, semakin sering dilatih maka semakin kuat.
Jika kita tidak terlatih, untuk tahan menjalani ritme pomodoro ini juga tidak mudah. Seringkali kita tergoda di tengah jalan akan hal-hal lain di luar fokus kita.
Maka, agar kualitas fokus kita semakin baik, kita perlu melatihnya sehari-hari. Anggap saja sebagai olahraga menguatkan 'otot' fokus kita.