Mohon tunggu...
Tria Aulia
Tria Aulia Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer Content Creator

Visit my personal blog at https://www.officialteak.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Standar Praktik Keperawatan Menggunakan IPE dan IPC

29 Maret 2020   21:43 Diperbarui: 29 Maret 2020   22:20 6302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penerapan IPE dalam pendidikan tinggi perlu komitmen yang kuat dari anggota fakultas, para dosen serta mahasiswa ini sendiri yang akan mengalami atau melaksanakan IPE. Pendidikan dan pembelajaran kolaboratif menjadi element penting dari dalam pendidikan keilmuan kedokteran saat ini terutama untuk keilmuan keperawatan. 

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Noohi pada tahun 2013 dan Visser di tahun 2017 bahwa kedokteran khususnya keperawatan perlu mempelajari dan melaksanakan IPE dalam tahap pendidikan akademik guna menyongsong IPC yang lebih baik dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Dalam  pendidikan tinggi kesehatan, sangat penting  untuk mengakses kompetensi bagi seorang profesional. Penting untuk mengembangkan       keterampilan clinical reasoning dan komunikasi di dalam professional kesehatan terutama keperawatan. Hal ini untuk mendukung adanya proses pengembangan pendekatan IPE dan IPC. Salah satu contoh yang bisa digunakan adalah dengan penggunaan pasien virtual untuk proses kolaborasi dan peningkatan komunikasi dalam mengcover IPE bagi calon tenaga kesehatan.

 Kelemahan dalam penggunaan teknologi 

Penggunaan teknologi mempunyai dampak yang berseberangan, ketika digunakan baik maka dampaknya positif, tapi sebaliknya jika digunakan untuk hal yang buruk, maka dampaknya pun akan buruk juga. Kelemahan dalam penggunaan pasien virtual ini adalah kreatifitas dari animator untuk menghasilkan avatar yang baik, lalu terkait dengan hak cipta dari avatar, jadi tidak semua avatar asal ambil dan setiap avatar harus memiliki karakter dan original dari animator. 

Biaya yang besar juga menjadi salah satu kelemahan dari sistem ini. Pembuatan avatar, sistem dan juga proses penggunaan dari pasien virtual ini memakan biaya besar. Apabila hasilnya kurang maksimal maka perlu adanya upgrading untuk up date dari model sebelumnya, mulai dari kapasitas game atau sistem dari avatar ini juga.  

Dilihat dari keperawatan, kelemahannya adalah tidak semua mahasiswa bisa menggunakan sistem ini karena beberapa jenis dan harus berada di depan layar computer / smartphone dalam jangka waktu yang lumayan lama. Ini juga menjadi kendala tersendiri. Selain itu tingkat kelelahan bisa terjadi dibandingkan dengan model konvensional dengan simulasi tatap muka dengan adanya probandus. 

Hal ini senada dengan penelitian dari  Cobbett and Erna pada tahun 2016 yang menyatakan bahwa nilai kelelahan lebih tinggi dari pada simulasi tatap muka.

INTERPROFESSIONAL COLLABORATION

Pemberian pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat tidak terlepas dengan tenaga serta staf kesehatan lainnya. Perawat memiliki peranan yang penting dalam berkolaborasi dengan tenaga dan staf kesehatan lain untuk kelancaran pemberian pelayanan kesehatan yang dilakukan terhadap pasien di rumah sakit. 

Perawat memerlukan kolaborasi dengan semua tenaga kesehatan maupun staf di rumah sakit, bukan hanya melakukan kolaborasi dengan dokter saja yang harus diprioritaskan oleh perawat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun