Komisi gabungan (JCAHO) melaporkan bahwa dua pertiga dari insiden kesalahan medis disebabkan oleh komunikasi yang buruk antara tenaga kesehatan. Temuan ini menunjukkan betapa pentingnya implementasi kolaborasi di antara petugas kesehatan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Namun, praktik kolaborasi dengan mudah terjadi. Diperlukan proses untuk membuat petugas kesehatan mampu bekerja dalam tim dan berkomunikasi secara efektif.
Untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks dari kebutuhan dan masalah kesehatan, konferensi Institute of Medicine (IOM) yang pertama merekomendasikan agar semua penyedia pendidikan kesehatan diwajibkan untuk mendorong kerjasama antar profesi kesehatan dalam tim pelayanan kesehatan.Â
Pendidikan adalah kunci untuk mengembangkan dan mengubah metode dan kualitas layanan kesehatan. Namun pada kenyataannya, pelatihan dan pendidikan untuk mempersiapkan praktisi kesehatan dalam menerapkan perawatan berbasis tim belum sepenuhnya dilaksanakan.Â
Hal ini dinyatakan dalam laporan IOM, bahwa dalam praktik layanan kesehatan, pekerja kesehatan dituntut untuk bekerja dalam tim interdisiplin, tetapi mereka belum menerima pelatihan dan pendidikan yang sesuai. Â Â
Akademisi kesehatan memiliki peran dan tanggung jawab untuk memberikan pendidikan dan pelatihan bagi mahasiswa kesehatan dengan kompetensi layanan berbasis tim.Â
Dalam proses ini, pemerintah, akademisi dan pembuat kebijakan harus menentukan visi yang jelas tentang pendidikan dan program kesehatan berkualitas yang memenuhi standar-standar ini. Untuk menciptakan praktik kolaboratif dan meningkatkan outcomes kesehatan, satu atau lebih profesional yang berbeda harus memahami peran dan fungsi profesinya serta memahami peran profesi kesehatan lain.Â
Pendidikan interprofesi adalah cara yang efektif untuk mengembangkan keterampilan kolaborasi antara tenaga kesehatan yang nantinya siap bekerja sama untuk memberikan perawatan komprehensif dalam berbagai pelayanan kesehatan.
Penerapan IPE dalam kurikulum pendidikan kesehatan
IPE yang juga dikenal dengan istilah interprofessional learning, merupakan suatu konsep Pendidikan yang direkomendasikan oleh World Health Organisation (WHO) sebagai Pendidikan terintegrasi untuk membangun kolaborasi antara tenaga kesehatan. Â
IPE terjadi ketika mahasiswa dari dua tau lebih profesi kesehatan belajar bersama, belajar dari profesi kesehatan lain, dan belajar tentang peran masing-masing profesi kesehatan untuk meningkatkan keterampilan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan.Â
Menurut Speakman, IPE bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang mendukung praktik kolaborasi antarprofesi kesehatan. Implementasi IPE dalam kurikulum Pendidikan kesehatan memiliki tiga fokus.Â