Maya dan Titin membawa nyiru di atas kepala, sedangkan Neng Dewi menenteng teko menuju saung.
"Jangan diam saja,bantuin bawa dong,"teriak Titin.
Mereka buru buru menyambut bawaan Maya dan Titin, terlihat ada beberapa pisang bakar di nyiru, dari tampilannya, pasti ini enak.
"Pisang bakar yang menggiurkan,"puji Radit.
Mereka berada di saung, piring piring berisi pisang bakar mulai diletakan, Neng Dewi meletakan teko yang berisi es sirup rasa jeruk.
"Tadi aku bersama Maya dan Titin membuat pisang bakar meises, pisang bakar keju,pisang bakar saus madu keju," ucap Neng Dewi.
"Boleh dimakan sekarang Neng Dewi?" Tanya Bagas tak sabar.
"Minimal berdoa dulu lah Gas,"ingat Titin.
Tak lama mereka menyantap pisang bakar bersama sama, luar biasa enaknya pisang bakar buatan Neng Dewi, pisang yang empuk dipadukan meises, keju dan madu, dibakar dengan kematangan pas, nikmat sekali.
"Ini adalah pisang bakar terenak yang pernah aku makan,sering sering ya ngundang kita ke kebunmu,'ujar Bagas kepada Neng Dewi.
"Ogah, rugi bandar dong aku," tukas Neng Dewi.