"Ayo ke sini ngawedang heula,"ajak Neng Dewi.
"Kirain Maya telat datang, eh malah duluan kesini,"ujar Titin.
"Ngabisin stok kue Neng Dewi dong," tukas Maya.
Mata Tolib tertumbuk ke toples yang isinya kue nastar, tanpa basa basi ia pun membuka toples dan langsung cacamuilan mengunyah nastar. Mereka merubung hidangan, kebetulan rata rata belum sarapan, maka tak tertolaklah hidangan di sajikan.
"Kue buatan Neng Dewi enak pisan euy," puji Tolib seraya mengelap bibir.
"Nanti yang cowok, boleh mancing ya,Mang Anen sudah menyiapkan bumbu ikan bakar, kalian mancing, nanti kita bikin pisang bakar," ujar Neng Dewi.
"Deal lah kalau begitu mah,"sambut Gopar.
Bagas melangkah mendahului ke arah kolam, ia tampak percaya diri untuk mendapatkan ikan, segera ia memasang umpan.Begitu juga Radit,Bagas,Gopar dan Tolib, mereka berjongkok di dekat kolam, tentu saja berbeda memancing ikan di sungai dan kolam.
"Aku dapat lele, hore pisan ini mah,"teriak Bagas girang.
Begitu Bagas dapat, umpan milik Radit,Gopar dan Tolib juga mulai di makan ikan, berturut turut mendapatkan ikan, menyenangkan memang memancing ikan di kolam, lebih cepat mendapatkan ikan ikannya, maklumlah karena di kolam memang ikannya dipelihara, berbeda bila mancing di Cipager, selain airnya berarus, ada atau tidak ikannya tak bisa ditebak.
Matahari semakin bersinar terik, terasa panas bagi mereka, setelah mendapat cukup banyak ikan, mereka menuju ke arah saung untuk berteduh. Berada di kebun Neng Dewi menyenangkan sekali, suasananya adem dan angin semilir membuat mereka menikmati sejuknya hembusan angin.