"Apa enaknya main bareng sama cewek cewek itu sih,terus gimana ini?" Tanya Gopar sedikit merengut kesal.
"Jadi gimana nih, Bagas terlanjur mengajak mereka," sahut Tolib sambil memandang Radit.
"Udah nggak apa apa, mereka juga teman kita kok," cetus Radit kalem.
"Oke bos, nanti aku beri tahu mereka ya, kalau besok lusa kita mancing bareng," jawab Bagas dan ia pun secepatnya berlari ke arah Neng Dewi, Maya, Titin berada.
Gopar sepertinya tak puas dengan pendapat Radit yang mengajak teman teman cewek untuk ikutan mancing di hari Minggu lusa, namun ternyata Bagas dan Tolib juga ikut idenya Radit, akhirnya Gopar pun menerima kesepakatan, bahwa untuk hari Minggu lusa, mancing bareng bareng.
Mentari baru saja bersinar, cahayanya cemerlang, langit biru, terlihat Gunung Ciremai menghijau tanpa ada awan yang menghalangi. Radit,Gopar dan Tolib telah berkumpul di rumah Bagas, mereka sedang menunggu tiga teman lainnya yakni Neng Dewi,Titin dan Maya.
"Tuh kan mereka itu tak bisa dipercaya, jadi telat gini deh," gusar Gopar berucap.
"Sabar dikit euy, ini aku lagi whatsapp mereka," ucap Bagas memainkan ponselnya.
Gopar tampak tak sabaran menunggu, sesekali ia memukul mukulkan joran pancing ke tanah. Radit meminta Gopar untuk sedikit bersabar, lagi pula waktunya juga terlalu pagi untuk segera memancing. Tak berapa lama terlihat Neng Dewi mendekat ke arah mereka sambil menenteng kresek hitam, tak berapa lama Titin dan Maya berjalan beriringan, keduanya terlihat menjinjing bungkusan.
"Tuh kan mereka datang juga, asyik nih pada bawa timbel euy," Bagas kegirangan.
"Nih aku bawain bubuy boled dan sampeu,"ujar Titin.
"Kalau aku bawa gorengan ya, ada pia pia, goreng dage,tahu dan tempe dan sambel kacang," ucap Maya tak mau kalah.