Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pancingan Radit

4 September 2023   07:16 Diperbarui: 4 September 2023   07:24 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi(dokpri)

Tolib,Gopar dan Radit memperhatikan  gaya Bagas  saat bersama teman teman cewek, terlihat mereka sangat antusias mendengarkan penuturan Bagas, beberapa dari mereka tertawa bersama Bagas. Entah apa yang sedang diobrolkan mereka, ada  Neng Dewi,Titin dan Maya.


"Si Bagas lagi ngobrol apa ya dengan mereka," Tolib terlihat kepo melihat Bagas.


" Hei Bagas, sinilah ngumpul bareng,"teriak Gopar seraya melambaikan tangan ke arah Bagas.


Sejenak Bagas menoleh ke arah suara, terlihat ia mengacungkan jempol, kemudian Bagas berpamitan kepada teman teman cewek, dengan tergesa menghampiri teman mainnya.


"Kayaknya seru banget Gas, ngobrol ama teman teman cewek,"ucap Radit.


"Iya nih, aku ajak mereka untuk ikutan mancing besok lusa, ternyata mereka mau lho," ungkap Bagas seraya tersenyum lebar.


"Nggak salah nih? Ngajakin mereka apa nantinya bikin repot kita aja," sergah Gopar cepat.

"Ya enggak lah, malah mereka siap bawa bekal lho. Lumayan banget, biar kita nggak kelaparan saat mancing," jawab Bagas sambil nyengir.


"Jadi kamu memberi tahu mereka, rencana kita hari Minggu untuk mancing? Nggak bahaya ta?" Tanya Tolib menirukan logat yang sedang viral di Tik Tok.

"Tenang aku yang atur semuanya, apalagi Neng Dewi berjanji mau bawa bolu marmer coklat,sedaaap," ungkap Bagas seraya mengelus perut.


"Apa enaknya main bareng sama cewek cewek itu sih,terus gimana ini?" Tanya Gopar sedikit merengut kesal.


"Jadi gimana nih, Bagas terlanjur mengajak mereka," sahut Tolib sambil memandang Radit.

"Udah nggak apa apa, mereka juga teman kita kok," cetus Radit kalem.


"Oke bos, nanti aku beri tahu mereka ya, kalau besok lusa kita mancing bareng," jawab Bagas dan ia pun secepatnya berlari ke arah Neng Dewi, Maya, Titin berada.


Gopar sepertinya tak puas dengan pendapat Radit yang mengajak teman teman cewek untuk ikutan mancing di hari Minggu lusa, namun ternyata Bagas dan Tolib juga ikut idenya Radit, akhirnya Gopar pun menerima kesepakatan, bahwa untuk hari Minggu lusa, mancing bareng bareng.


Mentari baru saja bersinar, cahayanya cemerlang, langit biru, terlihat Gunung Ciremai menghijau tanpa ada awan yang menghalangi. Radit,Gopar dan Tolib telah berkumpul di rumah Bagas, mereka sedang menunggu tiga teman lainnya yakni Neng Dewi,Titin dan Maya.


"Tuh kan mereka itu tak bisa dipercaya, jadi telat gini deh," gusar Gopar berucap.
"Sabar dikit euy, ini aku lagi whatsapp mereka," ucap Bagas memainkan ponselnya.

Gopar tampak tak sabaran menunggu, sesekali ia memukul mukulkan joran pancing ke tanah. Radit meminta Gopar untuk sedikit bersabar, lagi pula waktunya juga terlalu pagi untuk segera memancing. Tak berapa lama terlihat Neng Dewi mendekat ke arah mereka sambil menenteng kresek hitam, tak berapa lama Titin dan Maya berjalan beriringan, keduanya terlihat menjinjing bungkusan.


"Tuh kan mereka datang juga, asyik nih pada bawa timbel euy," Bagas kegirangan.


"Nih aku bawain bubuy boled dan sampeu,"ujar Titin.


"Kalau aku bawa gorengan ya, ada pia pia, goreng dage,tahu dan tempe dan sambel kacang," ucap Maya tak mau kalah.


"Neng Dewi bawa bolu marmer coklat henteu?" Bagas melirik ke arah Neng Dewi.


"Ada dong, aku yang bikinnya dibantu Mamah," tukas Neng Dewi cepat.


Bagas mengangkat dua jempol dengan bawaan para teman teman ceweknya. Gopar melongo melihat bawaan mereka, bisa kenyang ini mah. Setelah semua lengkap berkumpul, ketujuh anak kampung ini berjalan beriringan menuju Pangaduan di mana mereka nantinya akan memancing ikan.

Lokasi Pangaduan beberapa meter dari jembatan, disebut Pangaduan karena ditempat ini bertemunya dua aliran sungai. Pangaduan ada  juga yang menyebutnya sebagai dua arus sungai yang beradu, tempatnya lebih landai dibandingkan di bawah jembatan.
Ada empat Desa yang berbatasan di sekitar Pangaduan, Desa Rajawetan,Desa Mekarjaya,Desa Mandirancan dan Desa Nanggela. 

Tepian Pangaduan berpasir sehingga lebih enak untuk memancing atau pun berenang di tepian sungai, di pinggirannya ada beberapa pohon mangga serta petak sawah. Ada beberapa orang yang lebih dahulu memancing, mereka menempati posisi masing masing untuk mendapatkan ikan.


"Kita mancingnya di dekat pohon mangga saja ya, itu tuh yang ada saung di dekat sawah sebelah barat," ajak Radit kepada teman temannya.


"Ini bekalnya ditaruh di mana?" tanya Titin.


"Dahlah kita simpan di saung saja, lagi pula kalau di bawa bawa terus juga berat," jawab Bagas.


Saung kecil yang berada disawah, akhirnya menjadi tempat bekal mereka. Radit,Bagas, Gopar dan Tolib menyebar, sedangkan Neng Dewi,Titin dan Maya bermain di tepian sungai sambil memperhatikan orang orang yang memancing.


"Kalau mau mandi di tepian saja ya, kalau ke tengah, takut arus sungainya deras,"nasehat Radit kepada ketiga teman ceweknya.


Sungai Cipager tidak terlalu dalam, ditengah sungai banyak bebatuan, airnya jernih karena Cipager bermuara ke Gunung Ciremai. Ternyata menyenangkan juga bermain di sungai. Mereka tak menyangka ada tempat seru di dekat tempat tinggal, kalau tahu dari dahulu, bisa sering sering nih ikutan main dengan rombongan Radit.

Hari ini tampaknya rezeki menghampiri Radit, tak lama setelah mencemplungkan umpan, ikan mujaer sebesar kepalan tangan telah menghampiri, Bagas agak cemberut melihat Radit mendapatkan ikan, joran pancing yang berharga mahal sepertinya dijauhi ikan.


"Yes dapat lagi!Pekik Radit kegirangan.


Setelah diangkat, kali ini lauk Bogo dengan ukuran cukup besar, pancingan Radit hari ini benar benar paten, baru sejam ia telah mendapatkan tujuh Mujaer dan lima lauk Bogo, wadah ikan yang ia bawa terlihat menggembung. Bagas mendekati tempat di mana Radit memancing, siapa tahu nasibnya semujur Radit yang mendapatkan ikan.


"Udah kamu gantiin aku dahulu ya, mau ke saung nih, haus," ujar Radit.


"Siap bos, bakalan dapat ikan banyak nih," seru Bagas kegirangan berharap mendapat keberuntungan seperti Radit.

Langkah Radit menuju saung di ikuti Gopar dan Tolib, mereka akhirnya berjalan menuju saung, di saung terdapat Neng Dewi,Maya dan Titin yang sudah membuka bekal  tapi baju mereka terlihat basah.


"Tadi kalian mandi juga?"Tanya Radit.


"Iya nih, airnya jernih, sayang kalau tidak mandi," jawab Maya sambil terkikik.


"Yuk kita makan bekalnya, ada bolu marmer coklat, bubuy boled dan capeu, dan pia pia nih," tawar Neng Dewi.


Keenamnya asik menyantap bekal, ternyata bolu marmer buatan Neng Dewi enaknya pol, Gopar saja sudah menghabiskan tiga potong.Sedangkan Radit memilih bubuy boled yang dibawa Titin, ternyata boled atau ubi jalar yang dibakar, enak banget lho.


"Si Bagas nggak diajak kesini," tanya Maya.


"Dia mah masih penasaran, pancing mahalnya belum dapat ikan," kekeh Tolib.


"Bagas ayo ke sini, banyak makanan nih, ada bolu, bubuy boled dan pia pia " teriak Radit.


Setengah berlari Bagas menuju ke arah saung dimana teman temannya sedang menunggu, meski tadi sempat memancing di tempat Radit, ternyata tak satupun ikan ia dapat, padahal umpan sudah oke, joran apalagi, lebih bagus dibanding punya Radit, tapi ikan sepertinya ogah mendekat.


"Dimana mana susah bener nih dapat ikan, beda dengan Radit yang hari ini mancingnya dapat ikan," keluh Bagas.


"Nggak apa apa, nanti kita goreng untuk menemani makan siang, nih makan dulu deh bolu bikinan Neng Dewi," tawar Radit seraya menghibur Bagas yang kecewa.


Hari ini memang Radit sedang hoki, Gopar dan Tolib hanya mendapat ikan ikan kecil, yang apes Bagas malah tak dapat sama sekali.


"Yuk kita pulang, lagi pula mancing sudah, berenang sudah, makan bekal apalagi.Lagi pula baju Neng Dewi, Maya dan Titin basah, nanti masuk angin, jangan lupa ya setelah bersih bersih,ke rumahku, kita santap ikan hasil memancing hari ini," ajak Radit kepada teman temannya.


Semua mengangguk setuju, senang rasanya hari ini mereka bermain bersama, apalagi nanti makan bersama di rumah Radit. Mereka membereskan sisa bekal, kemudian berjalan pulang.


"Nanti kalau main lagi, kami ajak ya," pinta Maya.


"Iya boleh sih  tapi jangan lupa bawa timbel ya,"goda Gopar.


Mereka tergelak mendengar ucapan Gopar, main bersama di luar ternyata asyik juga, meski untuk beberapa waktu tidak menggunakan handphone, main jauh lebih asyik tanpa gadget.

Keterangan:
Timbel(Bhs Sunda)= Bekal
Lauk Bogo(Bhs Sunda)=Ikan Gabus
Bubuy Boled(Bhs Sunda)= Ubi bakar
Bubuy Capeu(Bhs Sunda)=Singkong Bakar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun