Diperlukan edukasi secara terus menerus, dengan genial BNPB melakukan inovasi agar perilaku dan sikap masyarakat Indonesia menjadi budaya, pemilihan jenis edukasi dalam format sandiwara radio sudah tepat, semoga apa yang di sampaikan dalam segmen sandiwara radio Asmara di Tengah Bencana menjadi pemantik kesadaran agar masyarakat lebih peduli bencana.
Kesiapsiagaan tentang bencana di masyarakat dan juga pemda masih rendah, rencana tanggap darurat,peringatan dini dan mobilisasi sumber daya masih minim dan itu merupakan pekerjaan rumah bersama. Ada beberapa faktor penyebab bencana yang sering luput dari pengamatan kita semua, Â lemahnya penegakan hukum, masih ingat khan siapa yang membakar hutan namun hingga saat ini belum ada hukuman maksimal bagi pihak pihak pembakar hutan.
Faktor  penyebab bencana adalah juga lemahnya penataan ruang, kerap kita melihat bangunan berdiri sepersekian meter dari tebing yang rawan longsor namun bangunan tetap berdiri di situ, jika ada longsor melanda salah siapa. Tentang gempa bumi di Indonesia, para ahli telah menyusun peta rawan bencana gempa namun oleh pemangku kebijakan belum mentaati sebagai dasar kebijakaan pembangunan, bila bencana datang dengan jumlah korban tinggi mungkin ini salah satu alasannya.
Radio Never Ending Karena Radio Menggelorakan Imajinasi Bagi Penikmatnya
Jika pembaca Kompasianer ada di daerah Jawa Barat dan Banten maka simaklah radio Gamma FM,Fortuna FM,Aditya FM,Thomson FM,Elpas FM,Hot FM dan GeNJ FM. Untuk wilayah DI Yogyakarta bisa di dengar di EMC FM dan Persatuan FM. Nah yang berada di Jawa Tengah tak perlu berkecil hati karena sandiwara radio ADB bisa di simak di radio SPS FM,Studio 99 FM,CJDW FM,Radio H FM dan Merapi FM.
Untuk yang di Jawa Timur nih, catet gelombang radio yang memutar ADB, ada GE FM, Senaputra FM, Gema Surya FM dan Soka FM. Selain itu ADB bisa dinikmati di radio komunitas yakni Radio Komunitas Lintas Merapi FM dan Radio Komunitas Kelud FM. Semoga dengan upaya BNPB membuat kita sadar betapa pentingnya sikap dan perilaku siaga bencana, dan menjadi budaya yang mengakar kuat, semoga.
Radio memiliki sebuah ke khasan tersendiri, dengan siaran radio pendengar bisa berimajinasi tentang apa yang di siarkan, apalagi sandiwara radio yang memang top markotop itu, pokoknya mah hidup radio lah bro.
Akun FB dan Twitter penulis:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H