Mohon tunggu...
Tony
Tony Mohon Tunggu... Administrasi - Asal dari desa Wangon

Seneng dengerin musik seperti Slip Away dari Shakatak.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Parantapa Murka (Bagian 1)

25 Agustus 2021   12:18 Diperbarui: 25 Agustus 2021   12:27 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Pamer mungkin?"

Ramos tertawa, "Majikanku datang dari Haiti berlabuh di satu tempat lalu ke tempat lain berjualan pakaian yang terbuat dari serat pohon palem. Aku belajar banyak dari dia."

"Benda yang sangat menarik." kata Untung.

"Ukiran gelombang yang acak ini melambangkan suatu asap yang mengepul naik ke atas," Ramos berusaha menjelaskan sambil menunjuk detil bagian bawah badan patung, "Lalu dari kepulan asap itu muncul seseorang."

"Artinya dari tidak ada menjadi ada?"

"Kurang lebih begitu."

"Atau dari yang bisa kelihatan menjadi tidak terlihat?"

"Apa bedanya?"

Untung terlihat kurang menyukai pembicaraannya dengan Ramos, "Aku memerlukan tenagamu, Ramos."

"Apa yang bisa kubantu?" tanya Ramos.               

"Apakah jiwa militer masih melekat di dadamu?" Untung balik bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun