Memang LTS tak akan mengalir begitu saja, bila Yuke sebagai nakoda tak memiliki anak buah. Yah, sebab ada Anak Buah Yuke (ABY), maka LTS pun terus mengalir.
Laga yang di mulai dari jam tujuh pagi, terbayang kapan ABY menyiapkan venue pertandingan dengan berbagai macam perlengkapannya.
Bagi ABY, saya juga melihat begitu militan, meski pekerjaan sangat berat, suka dicaci maki peserta, dikomplain, dan jadi tempat tumpah kesalahan, tapi tetap melayani penuh kesabaran demi lancar dan suksesnya LTS yang setiap laganya, dihelat di lapangan yang berjauhan. Tetapi, Yuke terus mengupayakan anak-anak dapat bermain di lapangan yang layak.
Masih banyak kisah tentang LTS Â ini, tetapi di HUT ke-10 ini, minimal saya bangga menjadi saksi perjuangan Bung Yuke dan ABY-nya. Teruslah berkibar Liga TopSkor. Sehat dan terus semangat Bung Yuke dan ABY. Teruslah seperti air. Mengalir ikhlas dan tanpa pamrih. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H