Dari Begijnhof, sudah pasti melewati Wijngaardstratt, lalu lanjut menyusuri Katelijnestraat yang dipenuhi banyak toko suvenir, toko coklat, bir, dan sebagainya.
Di jalan penuh godaan belanja ini, langkah kaki akan tertahan berkali-kali. Mulai dari sekedar mengagumi keindahan kanal dari atas Mariabrug (Jembatan Maria), hingga swafoto di setiap sudut jalan. Dan bukan hanya itu yang menahan langkah kaki sebagian besar wisatawan. Â
Beberapa toko suvenir yang juga menjual ratusan jenis bir khas Belgia ikut menarik banyak wisatawan masuk ke tokonya.Â
Negara asal Georges Prosper Remi alias Herge, pencipta serial Petualangan Tintin itu, memang sangat terkenal dengan produksi birnya yang telah mendunia. Dan tentu saja, jangan lupa kelezatan coklat Belgia yang tiada duanya.
Selepas Mariabrug, pandangan mata semua pejalan di Mariastraat tidak bakal melewatkan pesona The Church of Our Lady. Sebuah gereja bergaya gotik yang dibangun pada tahun 1270-1280 dengan menaranya yang menjulang setinggi 115.6 meter.
Beberapa menit berikutnya, Simon Stevinplein sudah tampak di depan mata. Sebuah taman yang dipenuhi banyak restoran. Patung Simon Stevin, tokoh fisika dan matematika terpandang, berdiri gagah di tengah taman.Â
Namun, nama tokoh kelahiran Bruges ini sama sekali kalah dibandingkan nama toko cokelat yang berdiri di depannya. Itulah "The Chocolate Line", salah satu toko coklat paling terkenal di Belgia.
Taman ini persis bersentuhan dengan Steenstraat, salah satu jalan tertua dan sekaligus kawasan belanja terkenal di kota Bruges. Jalan yang langsung mengantar semua wisatawan ke Market Square, titik utama dari kawasan bersejarah di Bruges atau "Historic Centre of Bruges".
Pusat kota bersejarah, yang telah meraih status "UNESCO World Heritage Site" sejak tahun 1998 itu, pada dasarnya berporos di dua alun-alun kota, yakni Market Square dan Burg Square.Market Square tak pelak lagi adalah primadona wisata di kota tua Bruges. Alun-alun yang pernah menjadi pasar sejak tahun 985 kini telah berkembang menjadi kawasan wisata nomor satu di Bruges.
Puluhan restoran dan kafe bisa ditemukan di sini. Sementara jejak pasar seperti dulu hanya hadir di setiap hari Rabu pagi yang disebut Hari Pasar. Di hari itu, alun-alun ini ditempati pedagang buah, bunga, daging dan berbagai makanan ringan lainnya.
Namun, alun-alun ini tentu saja tidak sangat terkenal karena aktivitas pasar semata. Market Square menjadi begitu kondang karena di alun-alun ini berderet begitu banyak bangunan cantik serta bersejarah dari abad pertengahan. Sebut misalnya, Belfry of Bruges yang bak menggapai langit di atas alun-alun ini.