Dua menara seakan ikut menghiasi piazza ini hingga tampil kian menawan, yakni Menara Lonceng Campanile dan Menara Jam. Uniknya di puncak menara jam terdapat patung dua orang Moors yang sedang memukul lonceng.
Suasana alun-alun juga terasa sangat hidup, karena di sepanjang arkade dari ketiga sisi, kecuali sisi basilika, berderet toko, butik dan kafe, yang kursi-kursinya ditebar jauh keluar teras. Di arkade 'Procuratie Nuove' terdapat Cafe Florian, yang terkenal sebagai kafe tertua di Italia. Kafe ini didirikan oleh Floriano Francesconi sejak 1720.Â
Akan tetapi, dari semua keindahan di piazza ini, bisa dibilang Basilica di San Marco (St. Mark's Basilica) adalah sang 'Numero Uno'. Bukan saja diakui sebagai salah satu basilika dengan arsitektur paling indah, tetapi juga salah satu gereja kristen terpenting.
Arsitektur basilika ini mengikuti struktur basilika era Byzantium. Bahkan sekilas interior-nya juga mirip interior basilika Hagia Sofia di Istanbul, yang kini telah dijadikan masjid. Penduduk Venezia tidak beragama Yunani Orthodox, tetapi Katolik Roma. Jadi pilihan gaya arsitektur Byzantium dipercaya lebih karena kekaguman mereka terhadap gaya ekstravaganza dan eksotisme dari arsitektur Byzantium yang memang tenar di masa itu.
Basilika pertama dibangun tahun 832, tetapi musnah dimakan api pada 978. Tahun itu juga dibangun kembali. Konstruksi basilika yang sesungguhnya baru mulai didirikan pada 1063 di bawah Doge Vitale Falier. Tahun 1094 Basilica di San Marco ditahbiskan dan seterusnya menjadi simbol gereja Venezia.
Fasadenya tampak sangat dekoratif dan luar biasa. Penuh gaya arsitektur campuran dari byzantium, gotik, romanesque dan juga dipengaruh gaya arstitektur Islam. Ada dua seri lengkungan bergaya romanesque, lima di bagian atas dan lima lagi di bawah. Di puncak lima lengkungan bagian atas dihiasi patung-patung gotik.
Menariknya, kuda-kuda elok ini pernah dibawa kabur ke Prancis oleh Napoleon pada 1797. Tetapi, dikembalikan ke Venezia pada tahun 1815. Dan boleh jadi karena pengalaman 'dicuri' itulah, maka dibuat replikanya dan dipajang di teras atas. Sedangkan kuda-kuda asli tersimpan aman di dalam basilika.
Sore yang sempurna di San Marco - Venezia. Biarpun masih enggan meninggalkan piazza, toh sudah saatnya beranjak. Sebentar lagi kapal kami segera kembali menjemput. Antonio, sang kapten vaporetto, bisa ngamuk jika kami terlambat. Maklum, jadwal kapal mereka sangat padat dan semua penumpang wajib tepat waktu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!