Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Venezia, Sang Ratu dari Adriatik

15 Desember 2020   17:34 Diperbarui: 15 Desember 2020   22:19 1390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senja di Venezia, difoto dari Ponte della Constituzione. Sumber: koleksi pribadi

Perjalanan kembali ke Venezia di awal September 2019 lalu belum terlalu lama berlalu. Hembusan angin nan dingin dari Laut Adriatik menandai awal musim gugur di Venezia. Ah, summer kenapa cepat pergi? Musim panas memang biasanya lebih semarak di Venezia.

Namun, kehadiran puluhan bus wisata yang diparkir di dekat dermaga tronchetto seakan memberi sinyal. Venezia tetap terus dibanjiri turis mancanegara, khususnya turis Asia yang seakan bepergian sepanjang musim. Mungkin hanya di musim dingin, Venezia sedikit menyepi.

Dari dermaga tronchetto, tempat bersandarnya vaporetto (transportasi umum di Venezia), kita butuh waktu sekitar 30 menit untuk mencapai San Marco. Bila cuaca cerah, maka penyeberangan singkat ke San Marco sudah seperti 'cruise tour' saja, dengan pemandangan laguna venezia yang dipenuhi banyak kapal pesiar yang sedang merapat. Venezia memang menjadi pelabuhan persinggahan favorit banyak kapal pesiar ternama dunia.

Vaporetto dan Cruise-ship di Venezia. Sumber: koleksi pribadi
Vaporetto dan Cruise-ship di Venezia. Sumber: koleksi pribadi
Dan begitu kapal kami mulai memasuki 'Canale Della Giudecca' yang membelah Isola Della Giudecca dan Dorsoduro (lihat peta), kita pun mafhum -- inilah salah satu alasan kenapa kota ini disebut-sebut sebagai salah satu kota tercantik di dunia.

Deretan istana, gereja dan rumah di kedua sisi begitu memesona, penuh warna pastel yang sangat indah. Tepat di ujung distrik Dorsoduro, sebelum berbelok ke arah Canal Grande (Grand Canal), berdiri Basilica di Santa Maria de Salute yang didirikan tahun 1631.

Santa Maria de Salute dibangun oleh arsitek Baldassare Longhena. Basilika bergaya baroq ini memiliki kubah berwarna abu-abu yang cukup besar dan tinggi sekitar 60 meter. Seperti banyak basilika lainnya di Venezia, Santa Maria de Salute ini didirikan sebagai ucapan syukur kepada Bunda Maria, setelah kota ini terlepas dari wabah penyakit di tahun 1630.

Basilika Santa Maria della Salute- Venezia. Sumber: koleksi pribadi
Basilika Santa Maria della Salute- Venezia. Sumber: koleksi pribadi
Setelah kapal merapat di dermaga kecil depan hotel Metropole, petualangan kami di pulau Venezia pun dimulai. Inilah salah satu kota pejalan kaki paling terkenal di dunia! Jangan berharap menemukan kendaraan umum, seperti bus, mobil, atau sepeda motor. Yang ada hanya kapal vaporetto untuk transportasi publik di sepanjang Grand Canal, taxi-air (private boat) dan gondola. 

Dari dermaga di depan hotel Metropole, ayo kita ke menuju San Marco, pusat sebagian besar atraksi di kota kelahiran Marcopolo ini. Setelah melewati beberapa jembatan, jangan sampai lupa berhenti sejenak di atas jembatan terakhir sebelum Istana Doge. Dan cobalah menoleh ke kanan atas. Sebuah jembatan nan elok segera terlihat. Wow!


Inilah "Bridge of Sighs" yang terkenal, yang menghubungkan ruang sidang dari Istana Doge ke bangunan penjara di seberangnya. Jembatan putih kecil yang melayang di atas kanal itu dibangun oleh Antonio da Ponte dan Antonio Contin pada awal abad ke-17. Konon kabarnya, Casanova pernah melarikan diri pada tahun 1756 dari penjara ini.

Setiba di depan Doge's Palace (Istana Doge), di antara dua kolom raksasa yang terbuat dari batu granit merah dan abu-abu, kita seakan terhanyut suasana romantis dan sekaligus terbuai daya magis pesona Venezia. Dari atas pelataran yang disebut Piazzetta ini, kita disuguhi pemandangan spektakular ke segala arah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun