Mohon tunggu...
TONI PRATAMA
TONI PRATAMA Mohon Tunggu... Administrasi - Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Daerah Bangka Selatan

Saya mulai fokus menulis sejak tahun 2023 dengan menerbitkan 2 buku solo dan belasan buku antologi. Salah satu karya saya berupa novel diterbitkan penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP) Gramedia Group. Prestasi yang pernah saya raih yaitu juara 1 lomba menulis cerita rakyat yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Arsip Bangka Belitung tahun 2023. Menulis dan membaca tentu menjadi kegiatanku saat waktu luang. Semoga bisa terus berkarya, karena ada kalimat yang sangat menginspirasiku: JIKA KAMU INGIN MELIHAT DUNIA MAKA MEMBACALAH, JIKA KAMU INGIN DILIHAT DUNIA MAKA MENULISLAH!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kak Juanda

19 Mei 2024   21:09 Diperbarui: 19 Mei 2024   21:30 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Adik-adik yang Kakak cintai, Kakak selalu berpesan agar kita semua senantiasa mengamalkan bakti. Yang utama adalah bakti pada orangtua, karena berbakti adalah sumber dari segala kebaikan. Berikutnya adalah berbakti pada Nusa dan Bangsa. Dengan mengikuti kegiatan pramuka, maka kita menjadi pandu bagi Ibu Pertiwi."

Adik-adik mendengarkan pesan Kak Juanda dengan cermat dan meresapinya dalam hati.

"Adik-adik, seperti biasanya, Kakak selalu memberikan kejutan pada kalian. Mau tahu kejutan apa kali ini?"

"Mau, Kak!"

"Baik, dengarkanlah baik-baik!"

Keadaan menjadi hening tanpa suara sedikit pun. Semua mata tertuju pada Kak Juanda dengan sangat serius.

"Kakak pamit! Ini adalah untuk terakhir kalinya kakak memimpin apel."

Adik-adik penggalang itu tidak satu pun mempercayai apa yang baru saja mereka dengar. Kakak yang demikian mereka cintai dan banggakan, sore itu pamit di hadapan mereka.

"Kakak harap, kalian tetap semangat! Ingat selalu pesan-pesan kakak! Kalian akan menjadi orang hebat di masa yang akan datang! Maafkan segala kekurangan dan kekhilafan kakak."

Airmata Kak Juanda menetes. Diiringi isak tangis anak-anak yang merasa kehilangan sosok yang mampu mengayomi mereka.

Gudep 39/40 adalah binaan PT.Timah. Saat itu keadaaan perusahaan timah itu sedang tidak baik-baik saja, sehingga terjadilah PHK besar-besaran. Kak Juanda termasuk salah satu yang terkena dampak kondisi tersebut. Otomatis tidak dapat lagi membina anak-anak pramuka tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun