Tunas itu tumbuh dengan sangat cepat. Hanya hitungan hari, ia sudah cukup membesar. Dan ajaibnya, pohon kelapa itu tumbuh menjulang dengan tiga buah cabang besar.
Saat sudah menghasilkan buah, Aceng pun segera memetik dan memberikan air kelapa ajaib itu kepada sang gadis. Untuk pertama kalinya sang gadis dapat mengucapkan kalimat dengan suara yang indah.
"Aku mencintaimu."
Aceng sangat bahagia mendengarnya. Gadis itu kemudian menamakan dirinya Dayang Nyiur untuk mengingatkan dirinya sembuh oleh mujizat air buah kelapa. Â Aceng dan Nyiur pun hidup bersama dan berbahagia.
Kampung tempat tinggal mereka kemudian dinamai Kampung Aik Aceng. Kampung itu terkenal sebagai kampung penghasil belacan yang berkualitas. Belacan atau terasi sekarang menjadi produk unggulan yang sangat terkenal dan merupakan oleh-oleh wajib dibeli setiap kali orang berkunjung ke Toboali.
Sedangkan pohon kelapa ajaib tiga cabang itu masih tumbuh di Pantai Batu Kapur. Pantai indah yang menghadap turunnya senja itu sekarang menjadi pusat kuliner dengan menu Lempah Kuning sebagai primadonanya. Dan tak jauh dari situ, ada batu granit besar berbentuk kodok sebagai bukti persahabatan unik antara Aceng dan Kodok Ajaib. Batu besar itu namanya Batu Kodok.
Seru kan ceritanya? Ayo mampir di Pantai Batu Kapur buat cicipin Lempah Kuning ! Batu Kodoknya dekat kok dari situ. Kalau sudah kenyang, ayo kita lanjutkan perjalanan ke Pesona Bangka Selatan yang lainnya ya !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H