Mohon tunggu...
TONI PRATAMA
TONI PRATAMA Mohon Tunggu... Administrasi - Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Daerah Bangka Selatan

Saya mulai fokus menulis sejak tahun 2023 dengan menerbitkan 2 buku solo dan belasan buku antologi. Salah satu karya saya berupa novel diterbitkan penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP) Gramedia Group. Prestasi yang pernah saya raih yaitu juara 1 lomba menulis cerita rakyat yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Arsip Bangka Belitung tahun 2023. Menulis dan membaca tentu menjadi kegiatanku saat waktu luang. Semoga bisa terus berkarya, karena ada kalimat yang sangat menginspirasiku: JIKA KAMU INGIN MELIHAT DUNIA MAKA MEMBACALAH, JIKA KAMU INGIN DILIHAT DUNIA MAKA MENULISLAH!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cerita Rakyat untuk Promosi Wisata

10 Mei 2024   15:06 Diperbarui: 13 Mei 2024   00:59 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita rakyat dapat dijadikan media yang efektif untuk mempromosikan potensi wisata sebuah daerah. (DOK. Humas Pemprov Bangka Belitung via KOMPAS.com)

Cerita Rakyat Untuk Promosi Wisata

Indonesia adalah rumah bagi lebih dari 275 juta manusia, 17500 pulau, 1300 suku bangsa, dan 700 bahasa daerah. Angka-angka yang fantastis itu kemudian mengerucut menuju angka 1.

Iya! Indonesia meraih peringkat pertama sebagai negara terindah di dunia menurut laman Forbes, hasil studi asal Inggris, Money.co.uk.

Situs tersebut merilis daftar negara terindah dengan indikator panorama dan kondisi alam paling menakjubkan di dunia pada tanggal 7 Februari 2022.

Dengan skor 7,77 dari 10 itu menempatkan Indonesia di posisi puncak mengalahkan Selandia Baru dan Kolombia yang masing-masing di ranking kedua dan ketiga.

Keindahan dan keajaiban negeri ini memang mampu menghipnotis para pelancong domestik maupun mancanegara. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai angka 5,47 juta orang pada tahun 2022.

Angka tersebut naik drastis sebesar 251,28 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun sebelum masa pandemi Covid-19, negeri ini pernah mencatat kunjungan wisman sebesar 16 juta orang di tahun 2019.

Selain daya tarik bentang alam dan pemandangan penuh pesona, Indonesia juga kaya akan budaya dan tradisi yang mengagumkan.

Salah satu produk budaya yang tidak dapat dipungkiri turut mendongkrak kunjungan wisatawan adalah cerita rakyat. Banyak sekali destinasi wisata yang terbentuk dari kisah maupun legenda. 

Sebut saja Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat yang terkenal oleh kisah cinta terlarang antara Dayang Sumbi dan Sangkuriang.

Lalu ada legenda yang kesohor dari Sumatera Barat yang mengangkat citra objek wisata Pantai Air Manis yaitu cerita Malin Kundang. Salah satu destinasi super prioritas di Sumatera Utara pun memiliki kisah yang tidak kalah menariknya yaitu legenda Danau Toba.

Salah satu situs sejarah yang telah dinobatkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO dan menjadi candi hindu terbesar di Asia Tenggara juga memiliki kisah yang melegenda.

Candi Prambanan di Yogyakarta itu mempunyai kisah tentang cinta dan pengorbanan yang menyentuh jiwa, kisah cinta Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang. Setiap sore menjelang malam, selalu dipentaskan kisah epik tersebut di panggung terbuka Prambanan. Sebuah wisata legenda yang sangat memukau dan spektakuler.

Bagaimana dengan Bangka Selatan yang kini dijuluki Negeri Beribu Pesona?

Dengan potensi wisata yang cukup beragam, tentu saja sektor pariwisata merupakan sektor yang patut untuk digenjot sehingga berdampak ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat.

Wisata bahari yang tersebar di hampir seluruh kecamatan, wisata budaya yang menarik, wisata sejarah yang bernilai tinggi, hingga wisata kuliner yang memanjakan lidah, semua ada di negeri Junjung Besaoh ini.

Apakah wisata Bangka Selatan juga memiliki kisah? Sudah seharusnya ada! Terlepas dari benar tidaknya kisah yang diusung, terdapat sejumlah manfaat dari sebuah cerita rakyat:

Hiburan

Cerita rakyat dapat dijadikan sarana hiburan bagi masyarakat karena mengandung jalan cerita yang menarik, lucu, sekaligus inspiratif. Tidak heran jika para orang tua seringkali menuturkan cerita rakyat kepada anak-anaknya. Sebuah cerita rakyat dapat menghadirkan suasana gembira dan antusias bagi para pendengarnya.

Pendidikan

Fungsi cerita rakyat juga berkaitan dengan pesan moral yang bertujuan untuk membangun karakter baik bagi para pembaca maupun pendengarnya.

Nilai moral tersebut sangat berguna bagi anak-anak didik agar tumbuh menjadi generasi bangsa yang berkualitas dan memiliki perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moralitas. Sehingga dikatakan bahwa cerita rakyat dapat menjadi sarana Pendidikan untuk menyampaikan pesan yang bermanfaat bagi pembentukan kepribadian dan perilaku yang terdidik bagi pembacanya.

Sosial Budaya

Selanjutnya, cerita rakyat juga dianggap sebagai media untuk mengangkat nilai tradisi dan budaya setempat. Bahkan juga dapat dipakai sebagai pedoman bertingkah laku di kehidupan sehari-hari dalam bersosialisasi dan berinteraksi sesama warga. Cerita rakyat dapat memperkuat nilai sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat.

Promosi Wisata

Fungsi yang tidak kalah pentingnya adalah sebuah cerita rakyat dapat digunakan sebagai sarana promosi wisata. Dengan cerita yang menarik dibalut ilustrasi mengenai sebuah objek wisata diharapkan dapat mengundang rasa penasaran bagi para pembaca atau pendengar untuk mencari tahu keberadaan objek tersebut. 

Sebuah cerita rakyat menjadi media promosi yang cukup efektif untuk menarik wisatawan untuk datang berkunjung dan merasakan sensasi lewat panca inderanya secara langsung. Perjalanan wisata itu tentu akan berdampak terhadap perputaran ekonomi bagi para pelaku wisata.

Berbagai objek wisata di Bangka Selatan saat ini memiliki kisah-kisah yang tidak kalah menariknya. Cerita prosa rakyat yang berfungsi menyampaikan pesan moral itu memanglah fiktif alias tidak benar-benar terjadi.

Cerita khayalan itu pada umumnya memiliki daya inspirasi sekaligus mengandung harapan tersirat untuk membangun karakter seseorang. Daya pikat sebuah cerita hasil imajinasi tersebut kemudian dikaitkan dengan keelokan alam dan pesona wisata yang ada. Lahirlah berbagai kisah wisata yang patut disimak dan dinikmati.

Pesona Bangka Selatan yang menjadi awal kebangkitan pariwisata yaitu sebuah batu granit raksasa yang berbentuk unik yaitu Batu Belimbing. Pesona alam yang satu ini sangat magis dan akan membuat semua orang kagum bercampur rasa heran hingga mata tak mampu berkedip. Tiga kata yang selalu terucap dari orang-orang yang menyaksikannya,"Kok bisa begini?" Jawabannya ya bisa saja, karya Yang Maha Kuasa selalu menjadi misteri.

Keberadaan Batu Belimbing ini berpadu dengan hamparan pantai yang indah memesona. Bentang alamnya juga menyuguhkan panorama alam yang begitu meneduhkan jiwa karena berhadapan langsung dengan cakrawala jingga saat mentari merambat ke ufuk barat. Pemandangan yang luar biasa ini mengundang decak kagum bagi yang datang berkunjung.

Batu Belimbing juga menjadi ikon toleransi karena memiliki kisah persahabatan sejati dua pemuda yang berbeda etnis. Kedua sahabat itu adalah Bang Belim dari suku Melayu dan Ko Abing dari suku Tionghoa.

Keduanya diceritakan bersahabat sejak kecil hingga ajal menjemput mereka berdua di hari yang sama akibat sebuah wabah penyakit. Kisah yang mengharukan ini sekarang mulai dikenal melalui berbagai media sosial.

Selain menghadirkan kisah persahabatan, legenda Batu Belimbing juga mengandung pesan agar kita memaknai kehidupan dengan bernilai guna bagi orang banyak.

Dari desa pertama saat memasuki wilayah Bangka Selatan, Desa Airbara, kita akan menjumpai satu objek wisata yang cukup populer. Desa yang permai ini bagaikan gerbang selamat datang yang indah untuk menyambut para wisatawan yang datang untuk menikmati pesona Bangka Selatan yang tiada habisnya. 

Di sana ada sebuah kolam besar bekas galian timah yang sekarang dimanfaatkan sebagai tambak ikan dan dijadikan sebagai objek wisata. Pemandangan sekitarnya yang memanjakan mata tentu membuat para pengunjung betah untuk berlama-lama sambil menikmati indahnya matahari terbenam.

Sebuah kisah sarat akan pesan moral terdapat di objek yang diberi nama Aik Tawas itu. Kisah tentang kesombongan seorang yang kaya raya bernama Pak Tahang yang berakibat dia terkena penyakit kutukan selama bertahun-tahun. Penyakitnya tersebut baru sembuh dengan pengorbanan darah oleh putri ketiganya yang berbakti bernama Putri Tawas.

Kisah sentimentil ini mengajarkan kita untuk menghindari sikap sombong dan merendahkan orang lain. Cerita ini tentu manjadi daya tarik tersendiri bagi para tamu untuk mengenal wisata Bangka Selatan.

Bergeser sedikit ke arah Desa Nangka, akan kita jumpai satu objek wisata perbukitan yang hijau menyejukkan mata. Bukit itu diberi nama Bukit Gebang karena ada sebuah kisah bakti di dalamnya oleh seorang anak muda bernama Gebang.

Di dalam kisah itu juga menyinggung satu produk makanan lokal yang kini sudah menjadi warisan budaya tak benda dan terdaftar sebagai kekayaan intelektual komunal Bangka Selatan yaitu Bolu Kuci. Perpaduan manis antara kisah wisata alam dibalut gurihnya sebuah wisata kuliner.

Destinasi wisata Bangka Selatan selanjutnya yang memiliki kisah menarik adalah Air Panas Nyelanding. Mata air panas Nyelanding merupakan salah satu keajaiban alam Bangka Selatan yang terletak di desa Nyelanding kecamatan Air Gegas. Sumber air panas itu dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan membuat kulit wajah tampak lebih muda. Berendam di air panas Nyelanding sekaligus menikmati pemandangan sekitar yang menawan hati tentu saja memberikan sensasi pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung.

Sambil menenangkan pikiran di alam bebas diselimuti kehangatan air panas, ada sebuah kisah yang tidak kalah hangatnya di situ. Sebuah kisah romansa antara Bujang Nyelanding dan Dayang Aluk menjadi bahan penuturan istimewa dari objek wisata yang satu ini. Pribadi Bujang Nyelanding yang baik bati dan dermawan dapat menjadi sosok teladan bagi para pembaca.

Namun sayangnya, kisah romansa ini berakhir dengan sebuah insiden akibat sebuah janji yang dilanggar sang bujang. Pelajaran hidup yang berharga agar kita seharusnya selalu menepati setiap kata yang telah terucap.

Saat kita memasuki pusat kota Toboali sebagai ibukota Kabupaten Bangka Selatan, kita juga akan menemukan berbagai objek wisata yang menarik. Ada Benteng Toboali, Kelenteng Dewi Sin Mu, hingga Simpang Lima yang sekarang viral di media sosial. Semua objek tersebut memiliki kisah menarik masing-masing yang patut disimak. 

Pesan moral yang kental oleh nilai-nilai kehidupan menjadikannya sebagai kisah yang berharga. Mulai dari kisah pengorbanan seorang istri terhadap suaminya tercinta, persahabatan kocak antara seorang pemuda dan kodok, hingga kisah kebesaran hati seorang pemuda yang selalu mengutamakan kepentingan orang banyak.

Dua puluh dua kilometer ke arah Barat Laut kota Toboali, Bangka Selatan terdapat sebuah pantai yang indah dengan hamparan luas bebatuan granit yang memukau. Pepohonan Jurung yang tumbuh menjulang puluhan meter menambah eksotis panorama pantai itu. Pasir putih yang lembut dan jernihnya air laut memanjakan mata dan langkah untuk menapaki tepian pantai nan elok dan permai. Sebuah tempat yang cocok untuk penyembuhan jiwa yang lara oleh kesibukan duniawi dan kekecewaan batin. Pantai itu bernama Pantai Tanjung Labun.

Saat memasuki wilayah Pantai Tanjung Labun ini, kita seolah kembali ke Zaman Megalitikum 5.000 tahun silam. Batu-batu granit raksasa seolah mewakili keagungan Yang Maha Kuasa. Di dalam "kerajaan" batu itu terdapat satu batu yang paling besar dan kokoh seakan menjadi "pemimpin prajurit" batu lainnya. Oleh karena itu, batu yang gagah perkasa di tepian pantai itu disebut Batu Panglima. Sebuah kisah kepahlawanan terdapat di sana. Kisah heroik seorang pendekar sakti bernama Taip yang berjuang mempertahankan ketenteraman desa kecilnya dari serangan para perompak alias lanun.

Masih ingat dengan novel dan film trilogi Pendekar Rajawali karya Jin Yong yang populer di era tahun 90-an? Salah satu tempat yang menjadi latar kisah heroik itu adalah Pulau Persik yang indah. Siapa sangka keberadaan Pulau Persik yang melegenda itu ternyata ada juga di Bangka Selatan. Adalah sebuah pantai yang hanya berjarak 25 Km dari pusat kota Toboali menyuguhkan pemandangan bak Pulau Taohua di China yang mempesona. Tentu saja ada cerita menarik di dalamnya. Kisah tentang seseorang yang bernama Apao yang mampu bangkit dari keterpurukan setelah mengalami sebuah tragedi yang meluluhlantahkan segala harta bendanya dan mencederai badannya hingga cacat.

Masih banyak lagi cerita menarik lainnya dengan latar belakang objek wisata di Negeri Beribu Pesona ini. Kisah Putri Tukak dan Pangeran Selanget yang indah, Mustika di Tanjung Kerasak yang keramat, Romansa Bayu dan Arum dalam Legenda Pulau Kelapan, hingga sebuah kisah perpisahan yang memilukan di Pantai Lampu, Tanjung Labu. Selain itu ada juga kisah tentang wisata budaya seperti Kawin Massal atau Kawin Heredek di Serdang yang dilestarikan hingga saat ini. Tidak ketinggalan juga kisah tentang wisata kuliner Bangka Selatan yang menggugah selera, seperti asal mula Lakso, kisah tentang terasi Toboali atau yang lebih dikenal dengan nama Belacan, hingga cerita tentang Lempah Kuning, Mi Ikan Habang, dan Martabak.

Apa yang harus kita lakukan dengan cerita rakyat yang demikian berharga ini? Mari kita jadikan kisah-kisah menarik itu sebagai bahan promosi wisata Bangka Selatan. Bentuknya bisa bermacam-macam serta terus dikembangkan dengan segala kreativitas, misalnya:

  • Buku Folklor Wisata Bangka Selatan
  • Video wisata dan animasinya
  • Musik dan lagu wisata
  • Pameran pariwisata
  • Pameran literasi wisata
  • Talkshow wisata
  • Event atau Festival wisata
  • Media sosial

Mengapa kita perlu melakukan semua itu? Karena banyak dampak positif yang bisa kita rasakan dari ketersebarluasan cerita rakyat nuansa wisata dan budaya tersebut. Apa saja?

Pembentukan karakter generasi muda

Berbagai kandungan pesan moral yang kaya akan nilai moralitas dalam cerita rakyat tersebut akan menjadi materi pembentukan karakter sebagai manusia seutuhnya. Mulai dari nilai bakti pada orang tua, kesetiaan, kejujuran, hingga persahabatan sejati bahkan lintas etnis dan budaya, menjadikan cerita rakyat sarat makna pendidikan bagi penerus bangsa.

Pelestarian budaya dan kearifan lokal

Setiap cerita yang dituturkan selalu dibalut oleh budaya dan kearifan lokal setempat yang indah dan sarat makna filosofi kehidupan. Secara langsung, sebuah karya kisah ikut melestarikan budaya kita dan dikenal secara luas oleh para wisatawan. Ada tradisi Hikuk Helawang dalam cerita Air Panas Nyelanding dan kisah tentang Kawin Massal di Desa Serdang.

Ada juga terselip festival Ikan Helanget dalam cerita Putri Tukak. Budaya tersebut disajikan dengan untaian kalimat indah dan menarik dalam sebuah cerita yang epik.

Dampak ekonomi bagi UKM dan pelaku wisata

Jika kita perhatikan dengan seksama, setiap cerita yang disampaikan terdapat nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang bisnis bagi para pelaku UKM dan pelaku wisata. Misalnya, di kisah Batu Belimbing, bisa menjadi lahan bisnis cinderamata berupa gelang persahabatan. 

Di kisah Air Panas Nyelanding ada peluang untuk membuka warung bubur jabak. Pada cerita Aik Tawas bisa menjadi inspirasi membuka bisnis kuliner dari hasil tambak ikan. Atau pada Legenda Pulau Kelapan, akan menjadi ide untuk membuat paket wisata ke pulau-pulau selat Gaspar. 

Apalagi kisah-kisah yang secara langsung mengangkat tentang kuliner seperti Belacan, Lempah Kuning, Lakso, Bolu Kuci, Mi Ikan, dan Martabak. Semua kisah itu bernilai ekonomi yang tinggi.

Dampak ekonomi dari penyebarluasan cerita rakyat ini tentu baru akan terjadi jika para pelaku usaha dapat membaca peluang yang ada. Tentu saja dibutuhkan ketekunan dan kreativitas agar usaha tersebut dapat berkembang pesat hingga mampu membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.

Keterlibatan semua pihak sangat diperlukan agar cerita rakyat wisata itu dapat dikenal dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Mulai dari pihak pemerintah, jurnalis, hingga pelaku seni, pelaku ekonomi kreatif, dan elemen masyarakat secara keseluruhan perlu bersama-sama berperan melestarikan dan memperkenalkan cerita-cerita indah itu.

Semoga budaya dan kearifan lokal kita semakin dikenal dan pariwisata Bangka Selatan semakin maju dan berkembang pesat sesuai dengan slogannya: Negeri Beribu Pesona.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun