Mohon tunggu...
TONI PRATAMA
TONI PRATAMA Mohon Tunggu... Administrasi - Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Daerah Bangka Selatan

Saya mulai fokus menulis sejak tahun 2023 dengan menerbitkan 2 buku solo dan belasan buku antologi. Salah satu karya saya berupa novel diterbitkan penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP) Gramedia Group. Prestasi yang pernah saya raih yaitu juara 1 lomba menulis cerita rakyat yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Arsip Bangka Belitung tahun 2023. Menulis dan membaca tentu menjadi kegiatanku saat waktu luang. Semoga bisa terus berkarya, karena ada kalimat yang sangat menginspirasiku: JIKA KAMU INGIN MELIHAT DUNIA MAKA MEMBACALAH, JIKA KAMU INGIN DILIHAT DUNIA MAKA MENULISLAH!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cerita Rakyat untuk Promosi Wisata

10 Mei 2024   15:06 Diperbarui: 13 Mei 2024   00:59 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita rakyat dapat dijadikan media yang efektif untuk mempromosikan potensi wisata sebuah daerah. (DOK. Humas Pemprov Bangka Belitung via KOMPAS.com)

Pesan moral yang kental oleh nilai-nilai kehidupan menjadikannya sebagai kisah yang berharga. Mulai dari kisah pengorbanan seorang istri terhadap suaminya tercinta, persahabatan kocak antara seorang pemuda dan kodok, hingga kisah kebesaran hati seorang pemuda yang selalu mengutamakan kepentingan orang banyak.

Dua puluh dua kilometer ke arah Barat Laut kota Toboali, Bangka Selatan terdapat sebuah pantai yang indah dengan hamparan luas bebatuan granit yang memukau. Pepohonan Jurung yang tumbuh menjulang puluhan meter menambah eksotis panorama pantai itu. Pasir putih yang lembut dan jernihnya air laut memanjakan mata dan langkah untuk menapaki tepian pantai nan elok dan permai. Sebuah tempat yang cocok untuk penyembuhan jiwa yang lara oleh kesibukan duniawi dan kekecewaan batin. Pantai itu bernama Pantai Tanjung Labun.

Saat memasuki wilayah Pantai Tanjung Labun ini, kita seolah kembali ke Zaman Megalitikum 5.000 tahun silam. Batu-batu granit raksasa seolah mewakili keagungan Yang Maha Kuasa. Di dalam "kerajaan" batu itu terdapat satu batu yang paling besar dan kokoh seakan menjadi "pemimpin prajurit" batu lainnya. Oleh karena itu, batu yang gagah perkasa di tepian pantai itu disebut Batu Panglima. Sebuah kisah kepahlawanan terdapat di sana. Kisah heroik seorang pendekar sakti bernama Taip yang berjuang mempertahankan ketenteraman desa kecilnya dari serangan para perompak alias lanun.

Masih ingat dengan novel dan film trilogi Pendekar Rajawali karya Jin Yong yang populer di era tahun 90-an? Salah satu tempat yang menjadi latar kisah heroik itu adalah Pulau Persik yang indah. Siapa sangka keberadaan Pulau Persik yang melegenda itu ternyata ada juga di Bangka Selatan. Adalah sebuah pantai yang hanya berjarak 25 Km dari pusat kota Toboali menyuguhkan pemandangan bak Pulau Taohua di China yang mempesona. Tentu saja ada cerita menarik di dalamnya. Kisah tentang seseorang yang bernama Apao yang mampu bangkit dari keterpurukan setelah mengalami sebuah tragedi yang meluluhlantahkan segala harta bendanya dan mencederai badannya hingga cacat.

Masih banyak lagi cerita menarik lainnya dengan latar belakang objek wisata di Negeri Beribu Pesona ini. Kisah Putri Tukak dan Pangeran Selanget yang indah, Mustika di Tanjung Kerasak yang keramat, Romansa Bayu dan Arum dalam Legenda Pulau Kelapan, hingga sebuah kisah perpisahan yang memilukan di Pantai Lampu, Tanjung Labu. Selain itu ada juga kisah tentang wisata budaya seperti Kawin Massal atau Kawin Heredek di Serdang yang dilestarikan hingga saat ini. Tidak ketinggalan juga kisah tentang wisata kuliner Bangka Selatan yang menggugah selera, seperti asal mula Lakso, kisah tentang terasi Toboali atau yang lebih dikenal dengan nama Belacan, hingga cerita tentang Lempah Kuning, Mi Ikan Habang, dan Martabak.

Apa yang harus kita lakukan dengan cerita rakyat yang demikian berharga ini? Mari kita jadikan kisah-kisah menarik itu sebagai bahan promosi wisata Bangka Selatan. Bentuknya bisa bermacam-macam serta terus dikembangkan dengan segala kreativitas, misalnya:

  • Buku Folklor Wisata Bangka Selatan
  • Video wisata dan animasinya
  • Musik dan lagu wisata
  • Pameran pariwisata
  • Pameran literasi wisata
  • Talkshow wisata
  • Event atau Festival wisata
  • Media sosial

Mengapa kita perlu melakukan semua itu? Karena banyak dampak positif yang bisa kita rasakan dari ketersebarluasan cerita rakyat nuansa wisata dan budaya tersebut. Apa saja?

Pembentukan karakter generasi muda

Berbagai kandungan pesan moral yang kaya akan nilai moralitas dalam cerita rakyat tersebut akan menjadi materi pembentukan karakter sebagai manusia seutuhnya. Mulai dari nilai bakti pada orang tua, kesetiaan, kejujuran, hingga persahabatan sejati bahkan lintas etnis dan budaya, menjadikan cerita rakyat sarat makna pendidikan bagi penerus bangsa.

Pelestarian budaya dan kearifan lokal

Setiap cerita yang dituturkan selalu dibalut oleh budaya dan kearifan lokal setempat yang indah dan sarat makna filosofi kehidupan. Secara langsung, sebuah karya kisah ikut melestarikan budaya kita dan dikenal secara luas oleh para wisatawan. Ada tradisi Hikuk Helawang dalam cerita Air Panas Nyelanding dan kisah tentang Kawin Massal di Desa Serdang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun