Ada juga terselip festival Ikan Helanget dalam cerita Putri Tukak. Budaya tersebut disajikan dengan untaian kalimat indah dan menarik dalam sebuah cerita yang epik.
Dampak ekonomi bagi UKM dan pelaku wisata
Jika kita perhatikan dengan seksama, setiap cerita yang disampaikan terdapat nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang bisnis bagi para pelaku UKM dan pelaku wisata. Misalnya, di kisah Batu Belimbing, bisa menjadi lahan bisnis cinderamata berupa gelang persahabatan.Â
Di kisah Air Panas Nyelanding ada peluang untuk membuka warung bubur jabak. Pada cerita Aik Tawas bisa menjadi inspirasi membuka bisnis kuliner dari hasil tambak ikan. Atau pada Legenda Pulau Kelapan, akan menjadi ide untuk membuat paket wisata ke pulau-pulau selat Gaspar.Â
Apalagi kisah-kisah yang secara langsung mengangkat tentang kuliner seperti Belacan, Lempah Kuning, Lakso, Bolu Kuci, Mi Ikan, dan Martabak. Semua kisah itu bernilai ekonomi yang tinggi.
Dampak ekonomi dari penyebarluasan cerita rakyat ini tentu baru akan terjadi jika para pelaku usaha dapat membaca peluang yang ada. Tentu saja dibutuhkan ketekunan dan kreativitas agar usaha tersebut dapat berkembang pesat hingga mampu membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.
Keterlibatan semua pihak sangat diperlukan agar cerita rakyat wisata itu dapat dikenal dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Mulai dari pihak pemerintah, jurnalis, hingga pelaku seni, pelaku ekonomi kreatif, dan elemen masyarakat secara keseluruhan perlu bersama-sama berperan melestarikan dan memperkenalkan cerita-cerita indah itu.
Semoga budaya dan kearifan lokal kita semakin dikenal dan pariwisata Bangka Selatan semakin maju dan berkembang pesat sesuai dengan slogannya: Negeri Beribu Pesona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H