Mohon tunggu...
TONI PRATAMA
TONI PRATAMA Mohon Tunggu... Administrasi - Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Daerah Bangka Selatan

Saya mulai fokus menulis sejak tahun 2023 dengan menerbitkan 2 buku solo dan belasan buku antologi. Salah satu karya saya berupa novel diterbitkan penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP) Gramedia Group. Prestasi yang pernah saya raih yaitu juara 1 lomba menulis cerita rakyat yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Arsip Bangka Belitung tahun 2023. Menulis dan membaca tentu menjadi kegiatanku saat waktu luang. Semoga bisa terus berkarya, karena ada kalimat yang sangat menginspirasiku: JIKA KAMU INGIN MELIHAT DUNIA MAKA MEMBACALAH, JIKA KAMU INGIN DILIHAT DUNIA MAKA MENULISLAH!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cerita Rakyat untuk Promosi Wisata

10 Mei 2024   15:06 Diperbarui: 13 Mei 2024   00:59 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita rakyat dapat dijadikan media yang efektif untuk mempromosikan potensi wisata sebuah daerah. (DOK. Humas Pemprov Bangka Belitung via KOMPAS.com)

Ada juga terselip festival Ikan Helanget dalam cerita Putri Tukak. Budaya tersebut disajikan dengan untaian kalimat indah dan menarik dalam sebuah cerita yang epik.

Dampak ekonomi bagi UKM dan pelaku wisata

Jika kita perhatikan dengan seksama, setiap cerita yang disampaikan terdapat nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang bisnis bagi para pelaku UKM dan pelaku wisata. Misalnya, di kisah Batu Belimbing, bisa menjadi lahan bisnis cinderamata berupa gelang persahabatan. 

Di kisah Air Panas Nyelanding ada peluang untuk membuka warung bubur jabak. Pada cerita Aik Tawas bisa menjadi inspirasi membuka bisnis kuliner dari hasil tambak ikan. Atau pada Legenda Pulau Kelapan, akan menjadi ide untuk membuat paket wisata ke pulau-pulau selat Gaspar. 

Apalagi kisah-kisah yang secara langsung mengangkat tentang kuliner seperti Belacan, Lempah Kuning, Lakso, Bolu Kuci, Mi Ikan, dan Martabak. Semua kisah itu bernilai ekonomi yang tinggi.

Dampak ekonomi dari penyebarluasan cerita rakyat ini tentu baru akan terjadi jika para pelaku usaha dapat membaca peluang yang ada. Tentu saja dibutuhkan ketekunan dan kreativitas agar usaha tersebut dapat berkembang pesat hingga mampu membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.

Keterlibatan semua pihak sangat diperlukan agar cerita rakyat wisata itu dapat dikenal dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Mulai dari pihak pemerintah, jurnalis, hingga pelaku seni, pelaku ekonomi kreatif, dan elemen masyarakat secara keseluruhan perlu bersama-sama berperan melestarikan dan memperkenalkan cerita-cerita indah itu.

Semoga budaya dan kearifan lokal kita semakin dikenal dan pariwisata Bangka Selatan semakin maju dan berkembang pesat sesuai dengan slogannya: Negeri Beribu Pesona.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun