Namun di tahun ini, project kami kedatangan beberapa personil baru sehingga saya punya parent kerja di kantor pusat. Hal itu yang memacu saya untuk mau ikut bergabung dalam perayaan ini.
Sekadar cerita, perusahaan tempat saya bekerja ini bergerak di bidang telekomunikasi yang menaungi hampir seribu karyawan yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
Kami terbagi menjadi beberapa project. Dalam dunia kerja, gap dan gesekkan yang terjadi dalam keseharian itu lumrah adanya, termasuk di kantor ini.Â
Saya yang masuk dalam tim commercial paling sering bergesekkan dengan divisi Finance & Accounting. Bahkan sampai ada istilah, kami hanya kenal cukup di lingkungan pekerjaan saja. Ya, sampai se-ekstrem itu.
Beban pekerjaan juga jam kerja yang lebih dari 8 jam per hari membuat kami memang menjadi lebih sensitif. Kesalahan sedikit bisa menjadi besar hanya karena kami sudah terlalu ruwet dengan pekerjaan masing-masing. Maunya semua selesai cepat dan tepat.
Awalnya saya mengira acara lomba ini mirip dengan persaingan kami ketika bekerja, mengingat dalam tiap lomba kami bukan hanya membawa nama perorangan melainkan juga membawa nama project atau pun divisi masing-masing.
Ditambah lagi ini adalah keikutsertaan saya yang perdana sehingga saya belum kenal bagaimana karakteristik lawan saya.
Lomba pertama yang saya ikuti adalah lomba makan kerupuk. Lomba makan kerupuk memang menjadi ikon tiap perayaan HUT Kemerdekaan RI. Lomba ini melambangkan perjuangan bangsa Indonesia yang kala itu dalam kondisi kesulitan ekonomi dan menjadikan kerupuk sebagai makanan pokok.