Namun ternyata beberapa project lain kekurangan personil untuk lomba ini, akhirnya kami berempat menyebar untuk jadi tim support kelompok lain. Tak perlu aba-aba, kami langsung berbaur dan gap di antara kami yang kerap ada kala bekerja seketika lebur begitu saja.
Di sini tak ada rasa canggung di antara semua peserta walau berbeda project ataupun divisi. Kami benar-benar menikmati kerjasama ini. Tak ada lagi wajah-wajah tegang kala mata kami berpapasan, yang ada senyum tulus ala persahabatan.
Pembagian hadiah diberikan di hari yang sama, setelah itu kami boleh berkaraoke ria sambil menunggu waktu pulang. Entah, rasanya energi kami belum habis, kami tetap ceria sampai acaranya selesai.
Pulang dari kantor, kami tak langsung menuju rumah. Beberapa diantara kami memutuskan untuk menikmati bakso dekat kantor sambil ngobrol tentang perayaan lomba tadi. Salah satu orang yang ikut makan bakso adalah supervisor GA yang notabene adalah salah satu panitia acara.
Dia membocorkan rahasia bahwa lomba terakhir tadi itu adalah trik mereka untuk mempersatukan kami yang kerap bersitegang saat bekerja.
Memang sengaja dibuat syarat 1 tim harus 15 orang, karena mereka tahu tidak ada tim dengan personil sebanyak itu. Makanya perwakilan dari project saya diminta menyebar untuk support kelompok lainnya.
Tak hanya itu, ternyata untuk orang dengan tingkat beban pekerjaan yang tinggi, lomba ini bisa meredakan kepenatan. Kami bisa meluapkan emosi, kesal, capek, semua rasa yang nggak enak tuangkan dalam lomba itu.
Bahkan saat ini saya sudah tidak sabar ketemu hari Senin buat ketemu lagi sama mereka. Tentunya dengan mood yang baik dan semangat kerja yang sudah kembali full lagi.
Bagaimana dengan pengalaman kalian mengikuti lomba 17-an, teman-teman?