Waktu terus berjalan, kami pun diajak masuk ke Munasprok. Ditemani oleh Mbak Incess dari WKJ kami mulai berjelajah di bekas kantor asuransi pertama di Indonesia "Jiwasraya" itu.
Perumusan Naskah proklamasi terjadi di sana ketika bangunan itu menjadi kediaman Laksamana Tadashi Maeda, seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda pada masa Perang Pasifik.
Kok bisa seorang Jepang yang kala itu menduduki Indonesia mau dengan sukarela mempersilakan rumahnya untuk dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi negara yang dijajah bangsanya? Kedekatan Tadashi Maeda dengan sejumlah tokoh politik di Indonesia adalah salah satu alasannya. Maeda juga menaruh simpatik pada perjuangan bangsa Indonesia dalam melepaskan diri dari penjajahan oleh negara lain.
Tak hanya itu, rumah Maeda dianggap sebagai lokasi paling aman dari serangan Jepang, mengingat rumah itu memiliki hak imunitas.
Hak imunitas adalah hak anggota lembaga perwakilan rakyat dan para menteri untuk membicarakan atau menyatakan secara tertulis segala hal di dalam lembaga tersebut tanpa boleh dituntut di muka pengadilan. Selain itu, hak imunitas juga dapat diartikan hak para kepala negara, anggota perwakilan diplomatik untuk tidak tunduk pada hukum pidana, hukum perdata, dan hukum administrasi negara yang dilalui atau negara tempat mereka bekerja atau hak eksteritorial. (mengutip Wikipedia)
Perumusan naskah proklamasi saat itu terjadi di ruang makan Tadashi Maeda. Walau terjadi di rumahnya, namun perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang itu tidak ingin ikut campur dalam diskusi antara Soekarno, Hatta dan Achmad Soebardjo. Maeda memilih kembali ke kamar tidurnya dan memberikan waktu pada 3 tokoh penting Indonesia tersebut untuk menyelesaikan permasalahan bangsanya.
Tur dilanjutkan ke beberapa titik lain di bangunan dengan lahan seluas 3.914m2 itu. Salah satunya adalah bunker yang terletak di halaman belakang. Saya mendapat kesempatan untuk masuk dalam ruang bawah tanah berukuran 4x2 meter tersebut yang menurut infonya dahulu difungsikan untuk menyimpan arsip/dokumen penting milik Jepang dan juga menjadi tempat persembunyian. Tak ada benda penting di dalam sana. Justru saya kesal karena mendapati bekas sendok plastik yang sedikit merusak kebersihan ruang itu.