Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Thanksgiving Day

23 November 2023   17:28 Diperbarui: 23 November 2023   17:44 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : https://www.cnbctv18.com/

"Rupanya ingatan Anda masih baik, Tuan Konrad. Oh, ya, Agata, perkenalkan juga itu Helenka, calon ibu tiri Sorina." Kali ini suara Pedro semakin terdengar sinis.

Melihat kondisi semakin tidak kondusif, Konrad meminta agar mereka menyudahi permainan ini. Rasanya ia benar-benar ingin menghilang dari kelompok itu.

Pedro menolak, "Tinggal sebentar lagi, Tuan. Kita lanjutkan saja. Biar Agata dan Marko menikmati strudl yang tadi kubawa.

Konrad tak punya pilihan lain. Botol kosong itu diputarnya tanpa kekuatan. Botol itu kembali mengarah ketiga kalinya untuk Helenka. Namun perempuan itu sudah tak lagi punya kesempatan. 1 kali truth dan 1 kali dare sudah ia lakukan.

Konrad pun memutar lagi botolnya. Kali ini tertuju pada Pedro. Terlalu banyak hal dalam benak Konrad membuatnya justru tak tahu harus memilih yang mana.

"Apa tantangannya, Tuan?" Pedro mengingatkan.

Konrad tetap diam. Tak satu pun kalimat mampu keluar dari mulutnya.

"Ada apa denganmu, Pedro? Kau terlalu mendominasi permainan ini. Ku rasa hanya kau yang menikmatinya." Helenka menunjukkan rasa tak nyaman.

"Kau cerdas, Nona, oh, calon Nyonya Konrad. Walau kupikir permainan ini terlalu bertele-tele."

"Ini sekaligus menjawab pertanyaanmu tadi tentang mantan pacarku, Nona Helenka. Agata adalah mantan pacarku yang juga dokter yang memeriksa jasad Nyonya Kamila, mendiang istri Tuan Konrad. Aku memang tak pernah memberitahu pada Sorina tentang ini, karena aku tahu perempuan mana pun tak akan bisa menerima kekasihnya masih berhubungan dengan mantan kekasihnya, bukan?" sambung Pedro.

Pedro mendekatkan tubuhnya pada Sorina. Agata yang menyaksikan itu nampak biasa saja, karena memang antara keduanya kini hanya sebatas hubungan pekerjaan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun